Dunia

Lobster Langka yang Warnanya Menyerupai Permen Kapas

  •  MAINE – Seorang penangkap lobster asal Maine berhasil menangkap lobster langka berwarna biru cerah dan berbintik-bintik, menyerupai permen kapas di pasar
Dunia
Fadel Surur

Fadel Surur

Author

MAINE – Seorang penangkap lobster asal Maine, Ameeika Serikat berhasil menangkap lobster langka berwarna biru cerah dan berbintik-bintik dan menyerupai permen kapas di pasar malam. 

Bill Coppersmith, berhasil menangkap cotton candy lobster baru-baru ini di Casco Bay, sebuah teluk kecil di Teluk Maine. “Bill dan krunya sangat gembira,” kata Mark Murrell, CEO perusahaan makanan laut, Get Maine Lobster, di mana Coopersmith menjadi nelayan kontrak. 

Coppersmith menamai krustasea biru itu Haddie, seperti cucunya, dan segera memberi tahu Get Maine Lobster mengenai penangkapannya, kata Murrell pada Live Science.

Lobster itu sangat langka walaupun belum jelas jumlah pastinya di alam liar, menurut National Geographic. Krustasea dengan warna unik itu muncul sekali setiap empat sampai lima tahun, kata Michael Tlusty, seorang profesor sustainability and food solutions di University of Massachusetts Boston.

“Lobster ini sangat langka, hanya 1 dari 100 juta yang tertangkap,” tambah Murrell. 

Coppersmith yang telah menjadi penangkap lobster selama 40 tahun, pernah menangkap dua lobster langka, satu berwarna putih dan satu berwarna oranye, kata Murrell. Ia menamai lobster-lobster itu sama dengan cucunya juga. 

Warna pada tubuh lobster didapat dari pigmen dan antioksidan bernama astaxanthin, dan bentuk senyawa ini berubah ketika protein lain mengikatnya, menurut National Geographic. Saat memasak lobster, ikatan kimia yang menahan protein pada pigmen pecah, melepaskan astaxanthin melalui cangkang dan kulit lobster, membuat hewan itu terlihat merah cerah, lapor Nature.

Pada lobster hidup, beberapa protein mengikat astaxanthin dan mengubah molekul sedemikian rupa sehingga hasilnya menyerap dan memantulkan panjang gelombang cahaya yang berbeda; panjang gelombang cahaya yang dipantulkan memunculkan warna pada pigmen. Mengikat protein tertentu membuat astaxanthin terlihat biru, protein lain membuatnya terlihat kuning dan astaxanthin yang mengambang pada lobster terlihat berwarna merah, menurut National Geographic.

Perpaduan ragam warna ini terkadang membuat lobster terlihat belang-belang, oranye terbakar dan cokelat, tetapi kadang, lobster berwarna biru seperti Haddie muncul.

Apapun penyebab pewarnaannya, Haddie telah menemukan rumah baru di Seacost Science Center di Rye, New Hampshire. “Ini adalah lobster yang cantik, dan kami ingin melestarikannya,” kata Murrell dalam video terbaru perusahaannya.

Murrel menjelaskan alasan Haddie tidak dilepas kembali ke Teluk Maine adalah karena lobster dengan warna yang unik akan merugikan lobster itu dan akan lebih mudah terlihat oleh pemangsa, karena warna normal membuat mereka membaur dengan lingkungannya. “Oleh karena itu, Get Maine Lobster mendonasikannya ke Seacoast Science Center, di mana lobster itu bisa berkumpul dengan lobster lain dan menjadi seaman mungkin.”