Lock Up GoTo Dibuka, Harga Sahamnya Langsung Anjlok ke Titik Terendah
- Saham GOTO terpantau anjlok 6,79% ke posisi Rp141 pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022 pukul 14.00 WIB.
Pasar Modal
JAKARTA - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk langsung anjlok ke ke titik terendah pada hari Kamis, 1 Desember 2022, setelah penguncian (lock up) seri A dibuka.
Menurut data TradingView, saham dengan kode GOTO terpantau anjlok 6,79% ke posisi Rp141 pada perdagangan Kamis, 1 Desember 2022 pukul 14.00 WIB.
Posisi ini pun menjadi titik terendah saham GOTO sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pertengahan tahun.
- Ingin Mulai Usaha Tapi Belum Ada Modal? Jenis Pinjaman Ini Bisa Jadi Jalan Keluar
- Jadi Pekerjaan Idaman Mertua, Intip Besaran Gaji PNS dan Pegawai BUMN
- Rencana Indonesia Punya Pembangkit Tenaga Nuklir, Sampai Mana?
Menurut data teknikal TradingView, saat ini terjadi aksi jual besar-besaran untuk saham GOTO sehingga bisa diasumsikan bahwa tidak sedikit investor yang "tersangkut" dengan harga yang sudah menyentuh titik auto rejection bawah (ARB).
Dalam satu minggu terakhir, saham GOTO sudah mengalami penurunan hingga 26,94%, -24,6% dalam satu bulan, -51,71% dalam tiga bulan, -61,26% dalam setengah tahun, dan -64,75% jika dihitung sejak perseroan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Kapitalisasi pasar GOTO pun menurun 12,2% dari Rp190,21 triliun menjadi Rp167 triliun pada perdagangan hari ini.
Sebelumnya, pada akhir Oktober 2022, pihak perseroan mengumumkan rencana para pemegang saham pra-IPO untuk mengikuti penawaran sekunder atas saham perseroan.
Selain itu, GOTO juga telah mengumumkan periode lock up atas saham seri A yang dimiliki oleh para pemegang pra-IPO. Lock up tersebut berakhir pada 30 November 2022.
- Kejar Target Kontrak Baru 2022, Begini Prospek Kinerja BUMN Karya
- 4 Mitos soal Keuangan yang Membuat Anda Sulit Kaya
- Alasan Arsjad Rasjid Bawa Indika Energy (INDY) Tinggalkan Bisnis Hitam Batu Bara
Periode lock up biasanya dibutuhkan setelah suatu perusahaan tertentu melakukan IPO untuk memastikan agar pihak internal tidak memasuki pasar publik segera setelah kepemilikan perusahaan dibuka untuk publik. Periode lock up ini pun dikenakan pada GoTo yang baru saja IPO pada akhir Maret 2022.
Sementara itu, dikutip dari laporan keuangan perseroan, kerugian GoTo membengkak hingga 75% secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada kuartal III-2022 seiring dengan beban perseroan yang meningkat walaupun pendapatannya cukup melejit.
GoTo mencatat kerugian Rp20,32 triliun pada kuartal III-2022. Pada periode yang sama tahun sebelumnya, kerugian bersih GoTo tercatat di posisi Rp11,58 triliun.