<p>Warga megakses logo Bukalapak melalui website di Jakarta, Kamis, 24 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Lock Up Saham Dibuka, Bukalapak (BUKA) Ditutup Menghijau

  • Saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) ditutup menguat 8,44% ke level 344 setelah lock up saham dicabut.

Korporasi

Merina

Merina

Author

JAKARTA - Manajemen PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) telah membuka lock up saham para investor strategis pada Senin, 28 Maret 2022. Hal ini berdampak pada penguatan saham BUKA di pasar modal sebesar 8,44% pada penutupan terakhir perdagangan.

Terpantau pada sesi awal perdagangan hari ini, saham BUKA diawali dengan terkoreksi ke harga Rp298 per lembar saham pada pukul 09.05 WIB. Saham emiten teknologi ini kemudian berhasil menguat ke Rp328 per lembar saham pada penutupan perdagangan sesi pertama.

Kemudian, saham BUKA kembali berhasil meningkat hingga akhir sesi perdagangan ke harga Rp334 per lembar saham, dengan menghijau 8,44% setara dengan penguatan 26 poin. Adapun kapitalisasi pasar BUKA pada perdagangan hari ini mencapai Rp34,42 triliun, sedangkan nilai turnover menyentuh Rp334,64 miliar.

Adapun pembukaan lock up saham ini mengidikasikan bahwa seluruh pemegang saham strategis atau pemegang saham lama perseroan kembali diperkenankan untuk menjual kepemilikan saham BUKA. Sebelumnya, saham Bukalapak ditutup sejak pelaksanaan Initial Public Offering (IPO).

“Semua pihak yang memperoleh saham perseroan dengan harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum Perdana dalam jangka waktu enam bulan sebelum penyampaian pendaftaran ke Otoritas Jasa Keuangan, maka pihak tersebut dilarang mengalihkan sebagian atau seluruh saham yang dimilikinya sampai dengan delapan bulan setelah pernyataan pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana menjadi efektif," ujar manajemen Bukalapak dalam keterangan remsi yang dikutip Senin, 28 Maret 2022.

Adapun pemegang saham perseroan sebagau pemegang saham lock up wajib ialah 500 Durians L.P.,500 Kimchi L.P., 500 Startups IV L.P., Achmad Zaky Syaifudin, Bonangels Pacemaker Fund, Clara Natalie, DKI Growing Star Fund II, Jaeyoun Doh (Doh Jaeyoun), K-Run No. 1 Start-Up Investment Fund, Microsoft Corporation, dan Mirae Asset–Naver Asia Growth Investment Pte. Ltd.

Kemudian Nandhika Wandhawa Putra Harahap, Naver Corporation, Peter Teng He XuPhiong Tadhan Immanuel Yapi, PT Bri Ventura Investama, PT Kreatif Media Karya, PT Mandiri Capital Indonesia, Muhammad Rachmat Kaimuddin, Natalia Firmansyah, Genting Ventures, VCC, Rionardo, Seungkook Lee, Standard Chartered UK Holdings Limited, Star Aa Ventures Limited, Sung Jin Kim, Teddy Nuryanto Oetomo, UBS AG, London Branch, Virdienash Haqmal, Willix Halim dan Pemegang Saham Lainnya.

Selain itu, terdapat 22 pemegang saham yang melakukan lock up secara sukarela ialah 500 Durians II, L.P., .500 Startups III, L.P., Adi Wardhana Sariaatmadja, Alvin W. Sariaatmadja. API (Hong Kong) Investment Limited, Batavia Incubator Pte. Ltd., Endeavor Catalyst II, L.P., Endeavor Catalyst II-A, L.P., IMJ Fenox Global I Investment Limited, IREP Co. Ltd., Jay Geoffrey Wacher.

Kemudian Komodo Indigo Investment Ltd., Komodo Opportunity Venture 1 Ltd, Muhamad Fajrin Rasyid, New Hope OCA Limited Nugroho Herucahyono. One Shinhan Global Fund 1, Pandu Patria Sjahrir, PT Asia Sahabat Indonesia, PT Rockpool Teladan Investa, Queensbridge Fund I, L.P., Sutanto Hartono.