<p>PT Acset Indonusa Tbk (ACST) bersama dengan PT Putragaya Wahana (PGW) telah mengadakan seremoni topping-off menara tertinggi di Indonesia, Gedung Thamrin Nine Tower 1 pada Kamis, 15 Oktober 2020 / Dok. Acset</p>
Korporasi

Lolos Tahap Prakualifikasi, ACST Bakal Ikut Tender Proyek Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami

  • Emiten konstruksi grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tengah fokus pada proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami.
Korporasi
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Emiten konstruksi grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk (ACST) tengah fokus pada proyek jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Cikunir-Ulujami.

Presiden Direktur ACST Idot Supriadi mengungkapkan, saat ini perseroan sudah lulus tahap prakualifikasi, selanjutnya kami akan mengikuti proses tender.

“Yang cukup besar dan menjadi prioritas adalah project jalan tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami. Saat ini, perseroan sudah lulus tahap prakualifikasi, selanjutnya kami akan mengikuti proses tender,” ungkapnya dalam agenda Public Expose secara daring, Rabu, 18 Agustus 2021.

Seperti diketahui, ACST menjadi salah satu konsorsium yang lolos tahap tersebut bersama PT Marga Metro Nusantara dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Ketetapan ini dituangkan dalam surat BPJT nomor 08/BPJT/L/JECU/2021 yang ditandatangani oleh Ketua Panitia Pelelangan Pengusahaan Jalan Tol Eka Pria Anas.

Proyek JORR Elevated Cikunir-Ulujami sendiri akan dibangun sepanjang 21,5 kilometer (km) dengan investasi mencapai Rp20,05 triliun.

Adapun hingga semester I-2021, ACST mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp191,38 miliar.

Perolehan kontrak baru ini terdiri dari proyek bidang fondasi, seperti BUMN Center, Jembatan Layang Arumaya Residence dan Jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi. Seluruh proyek ini digarap oleh anak usaha perseroan, yakni PT Acset Pondasi Indonusa.

Sementara itu, di bidang infrastruktur kontrak baru ACST adalah pekerjaan perbaikan Tol Cipali KM 122, Underpass Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dan penanganan longsor Tol Balaraja Timur KM 1.

Di sisi lain, kendati tak menyebutkan secara detail, ACST juga tengah menjajaki proyek baru. Sebab, beberapa tender sebelumnya mengalami keterlambatan dampak dari pandemi. 

Ke depan, kata Idot, pihaknya akan selektif mengambil proyek dan memastikan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas perseroan.

“Kompetisinya semakin ketat, apalagi masih dalam kondisi pandemi. Tapi kami optimistis masih ada peluang,” katanya.

Kinerja Semester I-2021

Sebagai informasi, sepanjang semester I-2021 perseroan mengalami penurunan pendapatan sebesar 14,4% menjadi Rp644,07 miliar. Pada periode yang sama tahun lalu, ACST mencatatkan pendapatan sebesar Rp784,76 miliar.

Perolehan pendapatan perusahaan di bawah grup Astra ini didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 47,0%. Selanjutnya, infrastruktur berkontribusi sebesar 40,2%, fondasi sebesar 8,4% dan sektor lainnya sebesar 4,4%. 

Selanjutnya, ACST berhasil menekan rugi bersih 39,26% menjadi Rp153,17 miliar dari sebelumnya Rp252,2 miliar.

Terdapat peningkatan kas dan setara kas sebesar Rp25,34 miliar pada semester I-2021. Ini membuat posisi kas akhir periode sebesar Rp98,62 miliar, naik dari posisi kas awal periode yang sebesar Rp73,4 miliar.

Aset perusahaan tercatat sebesar Rp2,92 triliun, turun tipis dari aset akhir 2020 yang sebesar Rp3,05 triliun. Liabilitas tercatat sebesar Rp2,75 triliun dengan ekuitas yang hanya sebesar Rp168,72 miliar.