Petani memanen gabah padi di area persawahan kawasan Jonggol, Jawa Barat, Rabu, 15 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Nasional

Lombok Panen Raya 26.000 Hektare Padi

  • Dengan luas lahan yang dipanen mencapai 52 ribu hektare, petani di Lombok Tengah berusaha menyelesaikan panen pada rentang waktu yang telah ditargetkan, yaitu akhir April hingga awal Mei 2024.
Nasional
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

LOMBOK - Petani di Lombok Tengah bernafas lega dengan capaian  panen padi awal tahun ini. Luas lahan padi yang telah dipanen mencapai 50 persen atau sekitar 26 ribu hektare dari total luas tanam sebesar 52 ribu hektare.

Dengan luas lahan yang dipanen mencapai 52.000  hektare, petani di Lombok Tengah berusaha menyelesaikan panen pada rentang waktu yang telah ditargetkan, yaitu akhir April hingga awal Mei 2024. 

“Sekitar 50 persen lahan tanaman padi sudah dipanen, nanti awal Mei 2024 semua sudah di panen” terang Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Tengah, Zaenal Arifin, di Lombok Tengah.

Capaian ini memberikan optimisme yang besar bagi pasokan beras lokal. Diharapkan bahwa hasil panen dapat mencapai total 5 ton per hektare dan akan memberikan kontribusi yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan beras di tingkat lokal. 

Kesuksesan ini tidak hanya berdampak pada ekonomi petani secara langsung, tetapi juga menguntungkan masyarakat secara keseluruhan.

Diketahui saat ini harga jual gabah juga cukup menguntungkan bagi para petani, dengan rentang harga antara Rp550 ribu hingga Rp650 ribu per kuintal. 

Kondisi ini diharapkan dapat membantu mengurangi biaya produksi petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Capaian positif panen padi di Lombok Tengah memberikan harapan bagi keberlanjutan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di daerah tersebut. 

Produksi Beras Tingkat Nasional

Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik (BPS) panen beras pada bulan April 2024 di Indonesia mencatat jumlah produksi sebesar 4,9 juta ton. 

Data ini menunjukkan peningkatan signifikan panen bulan maret yang tercatat sebesar 3,8 juta ton.

Sementara itu rata-rata kebutuhan konsumsi beras per bulan mencapai angka sekitar 2,55 hingga 2,56 juta ton. 

Angka ini mencerminkan betapa pentingnya beras dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

Sebagai salah satu sumber makanan pokok di banyak negara, termasuk di Indonesia, beras menjadi komoditas yang sangat vital bagi keberlangsungan hidup banyak orang.

Sebelumnya Presiden Joko Widodo memerintahkan pihak terkait untuk menjaga stok beras minimal sebesar 3 juta ton. 

Capaian jumlah panen tersebut tidak hanya menggambarkan kemajuan dalam sektor pertanian, tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam memastikan ketersediaan pangan yang memadai bagi masyarakat. 

Dengan stok beras yang mencapai target minimal, diharapkan dapat menjamin ketersediaan bahan pokok yang penting tersebut.