<p>Layar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Perdagangan Bursa Efek Terakhir 2020 Bakal Ditutup Jokowi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

  • Sinyal positif terlihat dari analisa teknikal pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir tahun, Rabu, 30 Desember 2020. Laju indeks tampak telah menguji garis pergerakan rerata 10 harinya sehingga berpotensi terjadi penguatan minimal menuju titik pantul terdekat.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Sinyal positif terlihat dari analisa teknikal pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir tahun, Rabu, 30 Desember 2020. Laju indeks tampak telah menguji garis pergerakan rerata 10 harinya sehingga berpotensi terjadi penguatan minimal menuju titik pantul terdekat.

Analis Binaartha Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta menyebut, indikator Moving Avarage Convergence Divergence (MACD) telah menunjukkan pola dead-cross positif. Sementara indikator stochastic dan relative strenght index (RSI) masih berada di area netral.

“Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada 6.009,10 hingga 6.157,11,” terang Nafan dalam riset hariannya, Rabu, 30 Desember 2020.

Dengan analisa itu, Nafan pun merekomendasikan sejumlah saham yang layak menjadi perhatian investor hari ini. Saham-saham itu, antara lain ADRO, APLN, ASII, ASRI, BNGA, dan BWPT.

Setali tiga uang, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi juga melihat adanya optiimisme pada pergerakan bursa saham hari ini. Meskipun secara momentum indikator RSI dan stochastic, kata dia, masih terjadi tekanan aksi jual.

Secara teknikal, IHSG kembali bergerak menguji level support rerata 5 hari setelah menembus dua kali whipsaw di rerata harian 20 hari. “Kami perkirakan IHSG bergerak mencoba menguat pada perdagangan selanjutnya dengan support resistance 6.057-6.162,” kata Lanjar.

Untuk itu, Lanjar pun merekomendasikan sejumlah saham yang dapat menjadi pilihan investor hari ini. Saham-saham itu adalah AKRA, BBTN, INCO, INDF, PTBA, SILO, dan TOWR.

Penutupan Perdangan

Pada perdagangan hari terakhir di Bursa Efek Indonesia (BEI), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan bakal menutup transaksi di pasar modal.

Dalam undangan acara, konferensi pers penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2020 dan Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2020 rencananya akan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Masih dalam undangan tersebut, agenda penutupan perdagangan BEI Tahun 2020 akan diselenggarakan pada Rabu, 30 Desember 2020 pukul 14.30-15.30 WIB. Sementara itu, agenda pembukaan perdagangan BEI Tahun 2021 akan dilakukan pada Senin, 4 Januari 2021 pukul 08.30-09.30 WIB.

Nantinya, dalam penutupan perdagangan BEI Tahun 2020 Presiden Jokowi dijadwalkan akan melakukan penandatanganan sertifikat peresmian penutupan perdagangan BEI Tahun 2020. Sementara itu, dalam pembukaan perdagangan BEI Tahun 2021 Jokowi juga akan melakukan penandatanganan sertifikat peresmian pembukaan perdagangan BEI Tahun 2021.

Khusus pada pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021 juga akan diadakan Peluncuran Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding) oleh Presiden Jokowi ditandai dengan lonceng dan video bumper Securities Crowdfunding.

Selain dihadiri oleh Presiden Jokowi, agenda penutupan perdagangan BEI Tahun 2020 dan pembukaan perdagangan BEI Tahun 2021 juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso. (SKO)