<p>Karyawan menunjukkan uang Dolar Amerika Serikat (AS) di salah satu Bank BUMN di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Finansial

Lonjakan Harga Minyak Berdampak pada Inflasi, Rupiah Ditutup Melemah 28 Poin

  • Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 13 September 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 28 poin di posisi Rp15.370 per-dolar AS.

Finansial

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup melemah 28 poin pada perdagangan hari ini karena lonjakan harga minyak diperkirakan akan berdampak kepada kenaikan inflasi di Amerika Serikat (AS).

Menurut data perdagangan Bloomberg, Rabu, 13 September 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 28 poin di posisi Rp15.370 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Selasa, 12 September 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 12 poin di level Rp15.342 per-dolar AS.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar tengah mengantisipasi rilis indeks harga konsumen (IHK) AS pada perdagangan hari ini untuk mencari arah akan kebijakan moneter The Federal Reserve (The Fed).

Inflasi inti yang tidak memperhitungkan harga pangan dan energi, diperkirakan akan melambat ke 4,3% secara tahunan pada periode Agustus 2023 dari 4,7% pada bulan sebelumnya.

"Namun, melonjaknya harga minyak menyebabkan angka utama tahunan naik menjadi 3,6% dari 3,2%," ujar Ibrahim kepada wartawan, Rabu, 13 September 2023.

Sementara itu, European Central Bank (ECB) masih berkemungkinan untuk mengerek suku bunga juga karena para petinggi bank sentral menilai bahwa inflasi di 20 negara zona Euro akan tetap di atas 3% tahun depan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) dikatakan Ibrahim diproyeksikan akan mulai menurunkan suku bunga acuannya pada tahun 2024, tepatnya di kuartal kedua.

Sebelumnya, BI diproyeksikan akan mulai menurunkan suku bunganya tahun ini. Namun, nilai kurs rupiah terhadap dolar AS yang melemah dikatakan Ibrahim dapat berdampak kepada inflasi impor.

Dengan demikian, suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,75% masih harus dipertahankan meskipun inflasi sudah berada di kisaran target 2%-4%, yakni di level 3,27% pada Agustus 2023.

"Di sisi lain, BI juga menunggu sinyal dari The Fed untuk berhenti menaikkan dan mulai menurunkan suku bunga acuannya, yang mana hal tersebut dipengaruhi oleh tingkat inflasi di AS, apakah terkendali atau malah menjadi resesi," kata Ibrahim.

Menurut Ibrahim, untuk perdagangan besok, Kamis, 14 September 2023, nilai kurs rupiah berpotensi ditutup melemah di rentang Rp15.350-Rp15.450 per-dolar AS.