<p>Pegawai menghitung uang dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing PT Ayu Masagung, Jakarta, Rabu (4/3/2020). Cadangan devisa di Bank Indonesia merosot demi stabilisasi nilai tukar rupiah.. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/hp.</p>
Fintech

Lonjakan Spektakuler, Cadangan Devisa Tembus Rekor Tertinggi Dalam Dua Tahun Terakhir

  • Bank Indonesia (BI) mencatat nilai cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Desember 2023 mengalami lonjakan sebesar US$8,29 miliar dengan posisi cadev mencapai US$146,4 miliar.
Fintech
Alvin Pasza Bagaskara

Alvin Pasza Bagaskara

Author

JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat nilai cadangan devisa (cadev) Indonesia pada Desember 2023 mengalami lonjakan sebesar US$8,29 miliar dengan posisi cadev mencapai US$146,4 miliar. Ini menjadi yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.

Asisten Gubernur Bank Indonesia Erwin Haryono menjelaskan angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak bulan September 2021, ketika cadangan devisa mencapai puncaknya sebesar US$146,87 miliar.

Kenaikan posisi cadangan devisa hingga menjadi yang tertinggi itu, lanjut Erwin, dipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain penerimaan pajak dan jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," jelasnya dalam keterangan resmi pada Senin, 8 Januari 2024.

Menurut Erwin, posisi cadangan devisa tersebut dapat memberikan keuntungan negara seperti dukungan bagi ketahanan sektor eksternal, serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. 

Asal tahu saja, pada Oktober 2023 lalu, posisi cadangan devisa Indonesia sempat turun ke tingkat terendah, mencapai US$133,13 miliar. Saat itu, kata Erwin, tekanan dari penguatan dolar AS dan pelemahan nilai tukar rupiah membuat cadangan devisa merosot hingga tembus level Rp16.000/US$.

Namun, setelah itu, kata Erwin, tekanan mereda dan rupiah kembali stabil sehingga arus masuk modal asing kembali masuk ke pasar domestik. 

Sepanjang 2023 lalu, berdasarkan data setelmen sampai dengan 28 Desember, pemodal asing mencatat nilai pembelian bersih sebesar Rp80,45 triliun di pasar SBN dan posisi beli neto Rp52,81 triliun di Sertifikat Rupiah. Sedangkan di pasar saham, asing masih mencatat posisi jual bersih sebesar Rp10,74 triliun pada periode yang sama.

Apa itu Cadangan Devisa

Secara umum cadangan Devisa merujuk pada jumlah mata uang asing dan aset berdenominasi asing yang dimiliki oleh bank sentral suatu negara. Cadangan devisa sering disimpan dalam bentuk mata uang asing, seperti dolar Amerika Serikat, euro, atau yen Jepang, dan dapat mencakup surat-surat berharga seperti obligasi pemerintah, deposito di bank-bank internasional, dan instrumen keuangan lainnya.

Cadangan devisa memiliki beberapa fungsi kunci dalam konteks ekonomi suatu negara. Pertama, cadangan devisa digunakan untuk memfasilitasi pembayaran internasional, termasuk pembayaran utang luar negeri, impor barang dan jasa, serta kewajiban lainnya yang melibatkan mata uang asing. 

Oleh sebab itu, kemampuan untuk memenuhi kewajiban pembayaran internasional ini memainkan peran penting dalam menjaga reputasi keuangan suatu negara di pasar global.

Selain itu, cadangan devisa dapat berperan sebagai alat intervensi di pasar valuta asing. Bank sentral dapat menggunakan cadangan devisa untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang nasional, mencegah depresiasi berlebihan atau apresiasi yang tidak sehat. Hal ini dapat membantu melindungi ekonomi dari dampak negatif perubahan nilai tukar yang tiba-tiba.