Lord Luhut: Mantan Tentara yang Tetap Bela Indonesia
- Luhut Binsar Pandjaitan yang sempat marah karena dipanggil Lord ternyata meninggalkan semua bisnis demi mengabdi ke Negara.
Gaya Hidup
JAKARTA – Luhut Binsar Pandjaitan, yang sempat marah karena dipanggil Lord Luhut, ternyata rela meninggalkan semua bisnisnya untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi pembantu andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Belakangan, Luhut kembali menyatakan Indonesia harus berdaulat nikel, meski sejumlah desakan penghentian pembatasan ekspor komoditas tersebut terus dihembuskan sejumlah negara anggota G20 dan bahkan International Monetary Fund (IMF).
Siapa Sebenarnya Luhut?
Luhut Binsar Pandjaitan adalah seorang politisi dan pengusaha Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) sejak 2019. Beliau adalah anggota Partai Golkar dan telah menduduki sejumlah posisi kabinet di pemerintahan dari Presiden Joko Widodo.
- Sinyal Kenaikan Suku Bunga Fed Perbesar Pelemahan Rupiah
- Makna Tari Kipas Buchaechum yang Dibawakan Blackpink
- Evolusi Senjata Tua, Ukraina Gunakan S-200 untuk Serang Target Darat
Luhut lahir di Simargala, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara, pada 11 September 1947. Ia lulus dari Akademi Militer Indonesia pada 1971 dan bertugas di TNI Angkatan Darat selama 32 tahun. Sejumlah jabatan komando pernah diembannya, antara lain Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).
Usai pensiun dari militer pada tahun 2000, Luhut memasuki dunia politik. Ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 2004. Kemudian menjabat sebagai Menteri Perdagangan pada 2005 hingga 2009. Ia diangkat menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan pada 2014 dan menjabat posisi tersebut hingga 2019.
Sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Pandjaitan bertanggung jawab mengawal pembangunan sektor maritim Indonesia. Dia telah menjadi advokat vokal untuk pengembangan pelabuhan laut, galangan kapal, dan industri pembuatan kapal di Indonesia. Ia juga menjadi pendukung kuat rencana pemerintah membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Sosok Kontroversial
Panjaitan adalah sosok yang kontroversial. Dia telah dikritik karena kedekatannya dengan militer dan perannya dalam menekan perbedaan pendapat selama rezim Soeharto. Namun, ia juga dipandang sebagai pemimpin yang cakap dan berpengalaman. Ia sangat dihormati karena karyanya dalam pembangunan sektor maritim Indonesia.
Selain karier politiknya, Pandjaitan juga seorang pengusaha sukses. Dia adalah ketua Grup Toba, konglomerat yang bergerak di bidang pertambangan, konstruksi, dan real estat. Ia juga pemilik Toba Dreams Resort, resor mewah di Danau Toba.
Panjaitan menikah dengan Devi Djagad Supriatri dan memiliki tiga orang anak. Dia adalah seorang Kristen yang taat dan dikenal karena pekerjaan amalnya. Dia adalah pendiri Yayasan Luhut Binsar Pandjaitan, yang memberikan beasiswa kepada siswa dari latar belakang kurang mampu.
Luhut Binsar Pandjaitan juga sosok yang kompleks. Ia sangat kuat dan berpengaruh dalam politik dan bisnis Indonesia. Ia juga sosok yang terpolarisasi, yang dikagumi sekaligus dicerca. Namun, tidak diragukan lagi bahwa beliau adalah tokoh penting dalam sejarah Indonesia.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Luhut Binsar Pandjaitan memiliki kekayaannya sebesar Rp 716,31 miliar hingga tahun 2021.
Menurut laporan yang diperoleh TrenAsia, bahwa sebagian besar harta miliknya terdiri atas tanah dan bangunan dengan total nilai mencapai Rp 245,35 miliar.