Para nelayan di Tempat Pelelangan Ikan, Labuan Bajo
Perbankan

LPEI dan BCA Patungan Rp1,5 T Kembangkan Wisata di Labuan Bajo

  • Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengucurkan kredit Rp1,05 triliun ke PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO).

Perbankan

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersama PT Bank Central Asia (BCA) Tbk mengucurkan kredit Rp1,05 triliun ke PT Indonesia Ferry Properti (IFPRO).

Fasilitas pembiayaan dan penjaminan kredit (blended financing)  itu untuk pengembangan Kawasan Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur. Dalam proyek ini, LPEI untuk pertama kalinya berperan sebagai Joint Mandated Lead Arrangers and Bookrunners (JMLAB) bersama BCA. 

“Kawasan Marina Labuan Bajo memiliki potensi developmental impact yang tinggi, terutama kontribusi dalam peningkatan devisa dari para wisatawan mancanegara serta memberikan multiplier effect terhadap industri terkait, khususnya pelaku UMKM yang berada di kawasan tersebut,” kata Direktur Pelaksana Bidang Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi dalam keterangan resmi, Rabu 20 Desember 2023.

Baca Juga: Pengembangan PLTP Ulumbu Berpotensi Tarik Minat Investor Industri Bersih di NTT

Sebagai informasi, IFPRO merupakan anak perusahaan PT ASDP Indonesia Ferry dan PT PP (Persero) Tbk yang memiliki proyek khusus destinasi pariwisata super prioritas di Labuan Bajo. IFPRO akan menggunakan fasilitas ini untuk berbagai inisiatif, termasuk Pembangunan Hotel Meruorah, area komersial, dan proyek baru seperti hotel mid-tier, area komersial tambahan, serta pembangunan dermaga dan marina.

Dengan pembiayaan yang masif dari pemerintah, kawasan Labuan Bajo kini memiliki enam hotel bertaraf internasional. Pembiayaan dan penjaminan kredit ini termasuk dalam penugasan khusus kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan ekspor, khususnya dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Total dana Penugasan Khusus Ekspor (PKE) sebesar Rp8,7 triliun juga telah dialokasikan untuk berbagai program PKE, termasuk PKE Pariwisata Mandalika, PKE UKM, PKE Alat Transportasi, dan lainnya. Hingga 30 November 2023, total akumulasi disbursement PKE mencapai Rp12,96 triliun, dengan 80 produk ekspor dan lebih dari 100 negara tujuan ekspor.