<p>Karyawan berbincang dengan nasabah disalah satu bank di Jakarta, Rabu, 3 Maret 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

LPS Pede Vaksinasi COVID-19 Dongkrak Kredit Perbankan

  • JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan vaksinasi COVID-19 merupakan harapan perbaikan permintaan kredit perbankan. Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih menuturkan dengan adanya vaksin, diharapkan masyarakat lebih percaya diri untuk kembali menjalankan bisnis. “Sehingga berdampak pada permintaan kredit perbankan yang sepanjang tahun lalu lesu,” tutur Lana dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Maret 2021. Selain itu, […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan vaksinasi COVID-19 merupakan harapan perbaikan permintaan kredit perbankan.

Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih menuturkan dengan adanya vaksin, diharapkan masyarakat lebih percaya diri untuk kembali menjalankan bisnis.

“Sehingga berdampak pada permintaan kredit perbankan yang sepanjang tahun lalu lesu,” tutur Lana dalam keterangan tertulis, Rabu, 3 Maret 2021.

Selain itu, efektivitas vaksin juga menjadi katalis percepatan pemulihan ekonomi nasional. Sebab, para pelaku usaha tidak mungkin akan terus bergantung pada dana pribadi. Saat itulah permintaan kredit bank akan meningkat dan mungkin perbankan akan memberikan relaksasi terhadap suku bunga kredit.

“Hal inilah yang belum bisa mentransmisikan ke suku bunga kredit. Sebab, para pelaku usaha masih menggunakan lebih banyak giro yang dimilikinya untuk kegiatan usaha yang mulai membaik seperti saat ini. Saya kira, vaksin memang menjadi harapan bagi kegiatan usaha,”

Menurut Lana, sinergi antarlembaga harus menjadi perhatian. Pasalnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi suku bunga kredit. Seperti misalnya belum stabilnya kredit atas permintaan karena kegiatan usaha yang belum konsisten.

“Kami selalu berkomunikasi dan terus berkoordinasi, membahas kondisi makro dan mikro di sektor keuangan. Kami juga melihat kemungkinan apakah ada ruang untuk turun, sebagai kelanjutan dari suku bunga yang lain,“ ujarnya.

Merujuk penelitiannya, efektivitas penurunan suku bunga simpanan ke suku bunga kredit, dalam keadaan normal, ada selang waktu antara satu kuartal sampai dua kuartal. Dengan kondisi saat ini, ia memperkirakan perlu waktu lebih lama lagi yakni sekitar tiga kuartal.

Akan tetapi, ia optimistis cepat atau lambat suku bunga kredit akan turun seiring dengan kegiatan usaha yang semakin membaik. Terlebih, jika permintaan membaik maka hal tersebut dapat mendorong perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit.