<p>Semen Tiga Roda milik PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk. / Facebook @harmoni3roda</p>
Industri

Luar Biasa! Indocement Milik Taipan Salim Bagi Seluruh Laba 2019 Untuk Dividen Rp1,8 T

  • Nilai dividen Indocement terus turun. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen dari laba 2018 sebesar Rp2,02 triliun atau Rp550 per saham. Sementara pada 2018, emiten dengan kode saham INTP ini membagi dividen Rp2,58 triliun atau Rp700 per saham.

Industri
Issa Almawadi

Issa Almawadi

Author

JAKARTA – Emiten milik konglomerat Anthoni Salim PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) membagikan seluruh laba bersihnya pada 2019 sebagai dividen kepada para pemegang saham. Nilainya mencapai Rp1,83 triliun.

Keputusan yang tertuang dalam hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Selasa, 28 Juli 2020 juga menyetujui sebanyak Rp5,31 miliar atau sebesar 0,029% dari saldo laba ditahan yang belum ditentukan penggunaannya tersebut untuk dibagikan sebagai dividen tunai kepada pemegang.

“Sehingga besarnya dividen yang diterima oleh setiap pemegang saham adalah Rp500,” ungkap Direktur dan Corporate Secretary Indocement Oey Marcos.

Oey menyampaikan, dengan memerhatikan ketentuan Bursa Efek Indonesia, untuk periode cum dividen untuk pasar reguler dan pasar negosiasi berlangsung Kamis, 6 Agustus 2020; dan ex dividen-nya adalah Jumat, 7 Agustus 2020.

Sedangkan cum dividen untuk pasar tunai adalah hari Senin, 10 Agustus 2020 dan ex dividen-nya adalah hari Selasa, 11 Agustus 2020.

Adapun tanggal pencatatan yang berhak atas dividen adalah Senin, 10 Agustus 2020. “Pembayaran dividen dilakukan sejak Jumat, 28 Agustus 2020,” imbuh Oey.

Meski begitu, nilai dividen Indocement terus turun. Pada tahun lalu, perseroan membagikan dividen dari laba 2018 sebesar Rp2,02 triliun atau Rp550 per saham. Sementara pada 2018, emiten dengan kode saham INTP ini membagi dividen Rp2,58 triliun atau Rp700 per saham.

Posisi Kas Kuat dan Tanpa Utang Bank

Namun Oey mengatakan, kas bersih Indocement masih kuat dengan nilai Rp7,8 triliun. “Arus kas yang kuat yang dihasilkan dari operasional dan upaya manajemen untuk meningkatkan modal kerja merupakan kunci untuk mempertahankan neraca yang kuat tersebut,” jelas Oey.

Oey juga menyampaikan, dengan posisi tanpa utang pada bank, Indocement siap menghadapi tantangan kondisi ekonomi yang semakin sulit sebagai dampak dari pandemi COVID-19 yang masih berlanjut ditambah kondisi kelebihan pasokan nasional yang masih ada, demikian untuk kemungkinan opsi yang tersedia di saat periode konsolidasi dalam industri semen.

Selain itu, perusahaan semen milik Grup Salim ini juga optimistik bahwa permintaan pasar akan membaik di semester kedua dibandingkan dengan permintaan di semester pertama. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dalam mendorong pemulihan ekonomi akan berdampak positif pada industri konstruksi.

“Proyek-proyek infrastruktur yang terus belanjut demikian juga dengan berbagai proyek yang akan dimulai pada kuartal-kuartal selanjutnya akan menyerap tenaga pekerja dalam skala besar dan Indocement siap untuk memenuhi kebutuhan semen berkualitas untuk semua sektor konstruksi,” tambah Oey.

Namun Indocement juga memperkirakan masih akan ada ketidakpastian dan risiko dari pandemi COVID-19. Indocement akan terus memantau pangsa pasar dengan seksama dan berlanjut dalam upaya efesiensi biaya pada proses produksi dan distribusi. Indocement juga berupaya meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif. (SKO)