<p>Konglomerat pemilik Grup Lippo Mochtar Riady / Nikkei</p>
Korporasi

Luar Biasa! Saham MPPA Milik Lippo Meroket 602,13 Persen Sejak Temasek Masuk

  • Harga saham MPPA berada pada level Rp660 per lembar pada akhir sesi pertama perdagangan Rabu, 14 April 2021 atau meroket 602,13% dibandingkan dengan harga saham MPPA saat transaksi tutup sendiri pada 26 Januari 2021, sebesar Rp94 per lembar.

Korporasi
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Kinerja saham emiten ritel miliki Grup Lippo PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) terus melonjak pasca-pemberitaan akuisisi sebagian saham perseroan yang dilakukan oleh Anderson Investments Pte Ltd (Anderson), entitas usaha dari Temasek Holdings Singapura.

Anderson mengambil alih 1.402.947.000 lembar saham atau sekitar 18,63% kepemilikan saham MPPA dari Prime Star Investment Pte Ltd (PSI). Hal ini berkaitan dengan penyelesaian kewajiban PSI sehubungan dengan penerbitan hak tukar (exchangeable rights/ER).

Setelah perjanjian investasi itu terjadi sejak 31 Januari 2013, Anderson memutuskan untuk menggunakan hak tukar atas ER yang dimilikinya. Pada 26 Januari 2021, terjadilah transaksi tutup sendiri alias crossing saham MPPA dari Prime Star ke Anderson dengan harga Rp94 per saham atau senilai Rp131,88 miliar.

Angka ini sangat jauh dibandingkan dengan nilai investasi Anderson 7 tahun silam. Melalui instrumen equity linked tanpa bunga tersebut, Anderson mengucurkan dana hingga US$300 juta atau lebih dari Rp 4,2 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat) pada saat itu.

Kendati demikian, nilai investasi Anderson yang diperkirakan hampir terbakar habis tersebut, kini mulai menemui secercah harapan. Pasalnya, harga saham MPPA telah meroket ratusan persen dalam waktu dua setengah bulan terakhir.

Harga saham MPPA berada pada level Rp660 per lembar pada akhir sesi pertama perdagangan Rabu, 14 April 2021 atau meroket 602,13% dibandingkan dengan harga saham MPPA saat transaksi tutup sendiri pada 26 Januari 2021, sebesar Rp94 per lembar.

Dengan begitu, nilai investasi Anderson ikut melonjak yang tadinya sekitar Rp131,88 miliar, saat ini telah mencapai Rp925,95 miliar. Namun, capaian ini juga masih sangat jauh dari nilai investasi Anderson pada saat itu, sekitar Rp4,2 triliun.

Teranyar, emiten ritel Hypermart (MPPA) milik konglomerat Mochtar Riady kedatangan investor baru asal Singapura, yakni Watiga Trust Ltd. Masuknya perusahaan pengelola dana investasi tersebut bersamaan dengan dilepasnya 11,9% kepemilikan saham MPPA oleh PT Multipolar Tbk (MLPL).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Keuangan (BEI), Selasa 13 April 2021, Watiga Trust memborong 537.796.300 lembar saham atau setara 7,14% dari keseluruhan saham MPPA pemilik ritel Hypermart pada harga Rp404 per lembar. Sehingga, Watiga Trust merogoh kocek sekitar Rp217,27 miliar pada transaksi tersebut.

Berdasarkan data yang berhasil dihimpun TrenAsia.com, Watiga Trust merupakan perusahaan pengelola dana yang cukup aktif melakukan investasi di Tanah Air. Perusahaan ini didirikan oleh pengacara internasional bernama Matthew Paul Richards atau biasa disapa Matt Richards. (SKO)