Logo Sinarmas Land di kawasan Thamrin, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Luar Biasa! Simpanan Tanah Milik Sinarmas Group ini Masih 3800 Hektar

  • Jumlah tanah milik perseroan yang belum dikembangkan mencapai 38.478.581 m2 atau sekitar 3,8 ribu hektar
Korporasi
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Pantas jika Sinarmas Group disebut sebagai raja tanah Indonesia. Selain menguasai ribuan hektar lahan sawit, melalui PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), grup bisnis yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja juga memiliki ribuan hektar tanah yang siap dijadikan sebagai proyek properti.

Catatan 14 laporan keuangan BSDE kuartal I-2023 mengungkapkan, jumlah tanah milik perseroan yang belum dikembangkan mencapai 38.478.581 m2 atau sekitar 3.849 hektar. Menurut perhitungan perusahaan, nilai tanah itu setara dengan Rp15,50 triliun.

Tanah simpanan BSDE itu tersebar di berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Surabaya, Tangerang, Bekasi, Makassar, Palembang, Balikpapan dan Samarinda.

Lahan terbesar berada di BSD City seluas 2,106 ribu hektar yang setara dengan Rp6,76 triliun. Di Benowo Surabaya 435 hektar dan di Grand Wisata sekitar 481 hektar.

Dari luas tanah yang belum dikembangkan itu, sekitar 61,5% tercatat atas nama pendiri BSDE dan 38,50% atas nama perusahaan.

Selain tanah yang belum dikembangkan, BSDE juga punya aset properti yang siap jual. Per kuartal I-2023 nilainya mencapai Rp 3,26 triliun. Aset siap jual terbesar adalah BSD City dan apartemen The Element di CBD Kuningan senilai Rp 1,94 triliun.

Aset properti siap jual  lain adalah South Gate Residence di TB Simatupang Jakarta senilai Rp 496,44 miliar, ITC Cempaka Mas senilai Rp 118,31 miliar, Mangga Dua Rp 93,54 miliar dan ITC Depok Rp 87,18 miliar.

Selain aset properti siap jual, saat ini BSDE juga sedang mengembangkan sejumlah proyek. Antara lain apartemen Aerium di Kembangan Jakarta Barat senilai Rp 1,07 triliun, BSD City Rp 853,08 miliar dan South Gate Residence sebesar Rp 367,31 miliar. Adapun tanah yang sedang dikembangkan terbesar di BSD City senilai Rp 5,45 triliun.

Dengan aset properti yang besar dan strategis, pada kuartal I-2023 BSDE meraih pendapatan usaha sebesar Rp 2,87 triliun, naik daripada periode sama tahun lalu senilai Rp 2,02 triliun.

Naiknya pendapatan dan besarnya dana kas perusahaan yang tersimpan pada deposito di sejumlah bank, membuat laba bersih BSDE melompat tinggi. Dari Rp 347,90 miliar di kuartal I-2022 jadi Rp 883,98 miliar di periode tahun ini. Naik lebih dari 154%.

Pada periode ini BSDE punya dana kas dan setara kas sebesar Rp 10,76 triliun. Berkat simpanan di bank, perusahaan mengantongi fulus deposito berjangka Rp 104,50 miliar hanya dalam tiga bulan.

Berdasarkan catatan 44 laporan kuartal I-2023, pendapatan terbesar BSDE berasal dari penjualan tanah dan bangunan senilai Rp 2,08 triliun, tanah dan bangunan strata title Rp 382,39 miliar dam sewa sebesar Rp 233,10 miliar.

Pada periode ini BSDE juga sudah menikmati pendapatan dari pengoperasian tol yaitu senilai Rp 12,39 miliar. Angka itu masih lebih rendah daripada biaya jasa pengoperasian tol yang mencapai Rp 26,35 miliar.

Pada 22 September 2022 BSDE baru saja mengoperasikan ruas tol Serpong-Balaraja Seksi 1A sepanjang 5,1 km. Ruas tol Serpong-Balaraja dibagi menjadi dua tahap. Tahap I yaitu seksi 1A (Serpong-CBD) yang sudah beroperasi dan seksi 1B (CBD-Legok) yang ditargetkan operasional pada kuartal II-2023.

Adapun untuk pembangunan tahap II yaitu Seksi 2 (Legok-Pasir Barat) dan Seksi 3 (Pasir Barat-Balaraja) akan dilanjutkan pada 2023-2025. Tol Serpong-Balaraja dibangun oleh PT Trans Bumi Serbaraja anak usaha BSDE. Per 31 Maret 2023 aset perusahaan ini mencapai Rp 4,79 triliun.