Lucu, Puluhan Tahun Kanada dan Denmark Terlibat Perang Botol
- Tidak hanya Korea Utara dan Korea Selatan yang puluhan tahun terlibat perang, Kanada dan Denmark diam-diam juga mengalami hal serupa. Bedanya, bukan dengan senjata, tetapi dengan botol.
Dunia
JAKARTA-Tidak hanya Korea Utara dan Korea Selatan yang puluhan tahun terlibat perang, Kanada dan Denmark diam-diam juga mengalami hal serupa. Bedanya, bukan dengan senjata, tetapi dengan botol.
Konflik itu melibatkan Pulau Hans yang terletak jauh di Arktik Utara. Sebuah pulau gersang dan tandus seluas setengah mil persegi, tidak berpenghuni, tidak ada sumber daya alam menjadikan hal yang aneh jika pulau ini diperebutkan oleh dua negara. Namun sejak awal 1930-an, pulau ini telah menjadi pusat sebuah perselisihan antara Kanada dan Denmark.
Menurut Atlas Dunia, Pulau Hans terletak di tengah-tengah selat Nares yang memiliki lebar 22 mil. Selat ini memisahkan Greenland, sebuah wilayah otonom Denmark dan Kanada. Karena hukum internasional, semua negara memiliki hak untuk mengklaim wilayah yang berjarak 12 mil dari pantai mereka. Dengan demikian, Hans Pulau secara teknis terletak baik di perairan Denmark atau Kanada.
- Sandiaga: Bali Siap Uji Coba Pembukaan Pariwisata
- Cuaca Hari Ini: Waspadai Hujan Petir dan Angin Kencang di Jabodetabek
- Astra Rambah Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Lewat Platform Mo88i
Atlas Dunia mencatat bahwa pulau itu diputuskan untuk menjadi wilayah Denmark pada Pengadilan Internasional Liga Bangsa-Bangsa pada tahun 1933.
Namun, Liga Bangsa-Bangsa kemudian runtuh pada dan kemudian digantikan oleh PBB, putusan tentang status Pulau Hans pun dianggap tidak sah.
Isu Pulau Hans sempat hilang selama Perang Dunia II dan Perang Dingin namun muncul lagi pada tahun 1984. Pada tahun itu, Menteri Urusan Greenland Denmark mengunjungi pulau dan menancapkan bendera Denmark. Di bawah bendera, ia menuliskan, "Selamat datang di pulau Denmark," bersama dengan sebotol brandy.
Dan sejak itu, kedua negara telah melancarkan "perang wiski" di atas Hans Island. Meskipun kedua negara terus berselisih atas status wilayah pulau, pemerintah telah berhasil melanjutkan "perang wiski" dan menjaga rasa humor yang baik atas insiden tersebut.
Peter Takso Jensen, Duta Besar Denmark untuk AS sebagaimana dikutip Business Insider mengatakan bahwa ketika militer Denmark pergi ke sana, mereka meninggalkan sebotol schnapps. Dan ketika pasukan militer Kanada datang ke sana, mereka meninggalkan botol Canadian Club dan tulisan, 'Selamat datang di Kanada.' "
Perang damai dan menarik ini mungkin justru bisa dilestarikan untuk hiburan…