Menko Marves Luhut B Pandjaitan buka perdagangan NYSE
Nasional

Luhut Bangga Buka Perdagangan Bursa AS, Ada Bendera Merah Putih Terpampang di NYSE

  • Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan membuka bel perdagangan bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) pada pukul 09.30 waktu setempat.

Nasional

Fakhri Rezy

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan berkesempatan membuka bel perdagangan bursa saham New York Stock Exchange (NYSE) pada pukul 09.30 waktu setempat.

Menurutnya, pengalaman tersebut menjadi tak terlupakan di sela-sela kunjungan kerja ke Amerika Serikat (AS) selama beberapa hari. Pembukaan bel tersebut didampingi oleh Duta Besar Indonesia untuk AS dan para delegasi.

Pengalaman tak terlupakan tersebut dikarenakan, biasanya yang berdiri di atas podium penekanan bel ini adalah sosok eksekutif perusahaan atau bahkan selebriti ternama dunia.

"Tapi kali ini kesempatan itu diberikan kepada seorang mantan prajurit lulusan lembah tidar yang mendapatkan kehormatan luar biasa," ujar Luhut pada akun Instagramnya @luhut.pandjaitan, Kamis, 22 September 2022.

Secara historis, lanjut Luhut, momen ini adalah ikon pembukaan dan penutupan perdagangan yang luar biasa sekaligus juga menjadi pengalaman yang amat berkesan baginya.

"Saya juga berharap masyarakat Indonesia ikut merasakan kebanggaan karena hari ini dapat melihat bendera merah putih berkibar di sudut-sudut NYSE dan juga halaman depan kantor mereka yang megah ini," ujarnya.

Luhut mengatakan, penekanan bel ini menandai dimulainya transaksi stock market dunia yang nilainya kira-kira mencapai US$20 miliar dalam setiap hari perdagangannya. Penekanan bel ini juga disaksikan setidaknya 170 juta pasang mata di seluruh dunia.

Seremonial yang digelar tepat menghadap ke lantai perdagangan utama atau big board ini rutin diadakan oleh NYSE setidaknya sejak 1995. Selebrasi ini dilakukan untuk mengajak banyak perusahaan agar berlomba-lomba mencatatkan saham mereka di NYSE, atau sekedar untuk merayakan hari jadi perusahaan dan mempromosikan produk baru mereka.

Tentunya dengan imbalan bahwa mereka akan diliput langsung oleh berbagai stasiun televisi yang langganan meliput secara langsung The Opening Bell. Tak tanggung-tanggung, diperkirakan nilai jual acara ini mencapai US$2,5 juta per tahunnya atau bahkan lebih.

"Semoga momentum ini menjadi tonggak kebangkitan perekonomian bangsa ini, dimana ke depannya akan banyak perusahaan Indonesia semakin diperhitungkan di pasar global," ujar Luhut.