Luhut Cari Investor Bangun Pelabuhan Baru di Batam Lebih Luas dari Priok
- Pemerintah merencanakan untuk membangun pelabuhan baru di Kawasan Tanjung Pinggir, Batam.
Nasional
JAKARTA – Pemerintah merencanakan untuk membangun pelabuhan baru di Kawasan Tanjung Pinggir, Batam.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pelabuhan baru ini akan diintegrasikan dengan pelabuhan eksisting Tanjung Pinggir dan lebih luas dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Lokasi pelabuhan baru yang berlokasi di Tanjung Pinggir dinilai sangat strategis karena berhadapan langsung dengan pelabuhan besar Singapura.
- Ini Desain Rumah yang Bakal Jadi Tren dan Banyak Dicari Tahun 2022
- BRI Ventures Gandeng Tokocrypto Luncurkan Blockchain Akselerator
- Mulai Konstruksi, Proyek Smelter Amman Mineral Ditargetkan Selesai 2023
Untuk dana pembangunan, pelabuhan ini tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) karena menggunakan skema business to business (B2B).
Pemerintah juga memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk berinvestasi dalam pembangunan pelabuhan baru ini.
Luhut menjelaskan pembangunan pelabuhan baru ini bertujuan untuk menurunkan biaya logistik serta penataan pelabuhan di Indonesia agar semakin efisien.
Saat ini, biaya logistik di Indonesia masih sekitar 23% sementara di negara lain sudah dikisaran 13%.
“Pemerintah menargetkan penurunan biaya logistik mencapai 17% pada 2024 atau kalau bisa lebih cepat. Sedangkan, Pelabuhan Tanjung Pinggir Batam akan dibuat menjadi green and smart port target penyelesaian pembangunannya diharapkan sebelum 2024,” Kata Menko Marves Luhut dalam keterangan resmi, Senin, 24 Januari 2022.
Untuk diketahui, saat ini di Pulau Batam sudah ada sejumlah pelabuhan eksisting di antaranya Pelabuhan Batu Ampar, Pelabuhan Sekupang, Pelabuhan Nongsa Pura, Pelabuhan Batam Center, Pelabuhan Kabil dan Pelabuhan Telaga Punggur.
Pelabuhan Tanjung Pinggir diproyeksikan akan lebih besar dibandingkan dengan Pelabuhan Tanjung Priok dan akan diintegrasikan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Sedangkan, pelabuhan baru ini nantinya dibangun di atas lahan seluas 94 hektare (H) dan akan diperluas hingga 330 H dengan kedalaman airnya sekitar 40 meter (m).