Luhut dan Erick ke Tokyo, Saham Empat BUMN Karya Terkerek
JAKARTA – Kabar dari Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), Heri Akhmadi, tentang kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir ke Tokyo, Jepang memberikan sentimen positif bagi saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya. Pada Rabu 2 Desember 2020, Heri mengabarkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan […]
Industri
JAKARTA – Kabar dari Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI), Heri Akhmadi, tentang kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir ke Tokyo, Jepang memberikan sentimen positif bagi saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya.
Pada Rabu 2 Desember 2020, Heri mengabarkan bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir sedang berkunjung ke Tokyo, Jepang.
Kedatangan keduanya ke Tokyo bertujuan untuk membangun lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia atau lebih dikenal Nusantara Investment Authority (NIA).
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Di sana, Luhut dan Erick dijadwalkan bakal bertemu sejumlah pejabat kementerian ekonomi dan beberapa lembaga keuangan Jepang. Salah satunya, Japan Bank for International Cooperation (JBIC).
“Presiden RI menugaskan Menko Marinves dan Menteri BUMN berbicara dengan pemerintah dan pengusaha terkait di Tokyo pada 3-4 Desember untuk mendapatkan dukungan,” ungkap Heri dalam keterangan
tertulisnya, Rabu, 2 Desember 2020.
Keseriusan pemerintah itu pun langsung mengerek saham-saham BUMN Karya pada perdagangan hari ini. Tercatat hingga sesi I perdagangan, saham PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) telah melesat 6,91% atau 105 poin ke level Rp1.625 per lembar dari sebelumnya Rp1.520.
Disusul oleh saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) yang telah meroket 5,83% atau 70 poin ke level Rp1.270 per lembar dari Rp1.200. Kemudian PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) yang melejit 3,52% atau 40 poin ke level Rp1.175 per lembar dari Rp1.135.
Terakhir, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) yang naik 2,7% atau 50 poin ke Rp1.905 per lembar.
Sebagaimana diketahui, pemerintah memang sedang merencanakan pembentukan SWF untuk menghimpun dana pembangunan nasional. Targetnya, Indonesia bisa meraup dana investasi SWF senilai Rp225 triliun.
Lembaga pengelolaan investasi ini terbentuk setelah disahkannya Undan-Undang Cipta Kerja (Ciptaker). Lembagai ini dikawal oleh Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.