Luhut Sebut UEA Mau Gandeng RI Produksi 1 Juta Vaksin Corona per Tahun
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Uni Emirat Arab (UEA) berminat menggandeng Indonesia dalam produksi satu juta vaksin virus corona per tahun. Nantinya, produksi satu juta vaksin ini akan melibatkan tiga negara sekaligus dalam proses riset dan produksinya. Namun, Luhut belum memperjelas rincian kolaborasi produksi vaksin lebih lanjut. “UEA […]
Nasional & Dunia
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan Uni Emirat Arab (UEA) berminat menggandeng Indonesia dalam produksi satu juta vaksin virus corona per tahun.
Nantinya, produksi satu juta vaksin ini akan melibatkan tiga negara sekaligus dalam proses riset dan produksinya. Namun, Luhut belum memperjelas rincian kolaborasi produksi vaksin lebih lanjut.
“UEA sangat berminat untuk bekerja sama dengan perusahaan Indonesia dalam memproduksi vaksin,” kata Luhut. Dia mengatakan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, 9 Juli 2020.
Teranyar, Lembaga Biomolekuler Eijkman (LBME), bersama dengan PT Bio Farma dan PT Kalbe Farma berhasil menciptakan vaksin virus corona yang sementara ini diberi nama Vaksin Merah Putih.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Direktur LBME, Amin Soebandrio menyebut vaksin tersebut sepenuhnya diproses di Indonesia. Dimulai dari pemilihan platform, kloning, dan akan diproduksi serta dibuat oleh peneliti Indonesia.
Hingga saat ini, progres pembuatan Vaksin Merah Putih telah mencapai 20%. Vaksin tersebut baru siap uji klinis ke manusia pada awal 2021. Dengan demikian, vaksin baru dapat diproduksi masal pada akhir 2021 mendatang jika telah lolos uji klinis.
Berbagai Hasil Riset
Tidak hanya itu, Kementerian Pertanian baru-baru ini mengumumkan penemuan kalung antivirus COVID-19 yang berbahan dasar Eucalyptus atau minyak kayu putih. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Fadjri Djufry mengatakan kalung ini bukan obat oral dan juga bukan vaksin.
Penelitian Kementan menyebut minyak atsiri eucalyptus citridora dapat menginaktivasi virus avian influenza (flu burung) subtipe H5N1, gammacorona virus, dan betacoronavirus sehingga mempunyai kemampuan antivirus.
Dengan demikian, kalung tersebut dikatakan mampu membunuh virus Corona. Namun, virus corona yang dimaksud bukan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Karena itu, belum bisa diklaim sebagai antivirus Corona.