Lulus Fit and Proper Test OJK, Haru dan Nixon resmi Dirut dan Wadirut BTN
Haru Koesmahargyo dan Nixon LP Napitupulu resmi menjadi Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) setelah keduanya lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Industri
JAKARTA – Haru Koesmahargyo dan Nixon LP Napitupulu resmi menjadi Direktur Utama dan Wakil Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) setelah keduanya lulus dalam uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Corporate Secretary Bank BTN Ari Kurniaman mengatakan OJK telah menyetujui hasil uji kelayakan dan kepatutan dari Haru Koesmahargyo dan Nixon LP Napitupulu sebagai pengurus Bank BTN terhitung sejak 19 Mei 2021.
“Benar beliau berdua sudah lulus fit and proper test. Bapak Haru Koesmahargyo sebagai Direktur Utama dan Bapak Nixon LP Napitupulu sebagai Wakil Direktur Utama,” ujar Ari di Jakarta, dilansir Antara, Kamis, 3 Juni 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Haru dinyatakan lulus fit and proper test OJK melalui Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 47/KDK.03/2021 tanggal 19 Mei 2021. Sementara itu, Nixon juga dinyatakan lulus melalui Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 48/KDK.03/2021 tanggal 19 Mei 2021.
Ari menambahkan dengan hasil tersebut, emiten berkode saham BBTN itu optimistis dalam melangkah dan mencapai kinerja yang lebih baik ke depannya.
“Kami yakin dengan tim direksi saat ini bisa mewujudkan Bank BTN menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia di 2025,” kata Ari.
Sepanjang 2020 lalu, BTN mencetak laba bersih Rp1,6 triliun, melonjak 665,71% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp209 miliar. Laba bersih perseroan ditopang pendapatan bunga sebesar Rp25,16 triliun pada kuartal IV 2020. Pendapatan bunga tersebut disumbang oleh penyaluran kredit yang tetap bertumbuh meski berada di bawah tekanan pandemi.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi tumbuh 8,63% yoy menjadi Rp120,72 triliun per kuartal IV-2020 menjadi penopang utama pertumbuhan kredit di BTN. Dengan catatan positif KPR Subsidi tersebut, membuat kredit perumahan BTN secara total naik sebesar 2,29% yoy menjadi Rp234,78 triliun per kuartal IV-2020.
Di segmen kredit non perumahan, BTN tercatat telah menyalurkan kredit senilai Rp25,32 triliun. Kinerja penyaluran tersebut ditopang oleh kredit korporasi dan kredit konsumer yang naik masing-masing sebesar 77,81% dan 4,55% menjadi Rp11,94 triliun dan Rp5,11 triliun per 31 Desember 2020. Dengan total penyaluran tersebut, kredit Bank BTN tercatat mencapai Rp260,11 triliun atau naik 1,68% yoy pada kuartal IV-2020 dari Rp255,82 triliun di kuartal IV-2019.
Pada tahun ini, BTN membidik laba bersih di kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun. BTN juga menargetkan kredit dan dan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 7% hingga 9%. (SKO)