Optimalkan Peluang Investasi, Trimegah AM Rilis Reksa Dana Indeks Mulai Rp100.000
Trimegah AM menargetkan dana kelolaan reksa dana indeks ini mencapai Rp300 miliar – Rp500 miliar. Reksa dana ini pun dapat dimiliki dengan minimum investasi sebesar Rp100.000.
Pasar Modal
JAKARTA – PT Trimegah Asset Management (Trimegah AM) akan meluncurkan produk reksa dana indeks berbasis ekuitas atau saham bernama Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
Direktur Utama Trimegah AM Antony Dirga mengungkapkan reksa dana ini menjadi alternatif investasi yang bertujuan untuk memberikan potensi pertumbuhan dalam jangka panjang.
Trimegah AM menargetkan dana kelolaan reksa dana indeks ini mencapai Rp300 miliar – Rp500 miliar. Reksa dana ini pun dapat dimiliki dengan minimum investasi sebesar Rp100.000.
- Tidak Mampu Bayar Kupon Global, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia
- Basis Investor Ritel Menguat, Kemenkeu Optimis SBN Ritel Diburu Investor
- 23 Perusahaan Antre IPO: Pak Erick, Masih Belum Ada BUMN di Daftar BEI
Produk reksa dana baru ini akan menempatkan portofolio sebanyak 80% – 100% pada efek bersifat ekuitas alias saham yang terdaftar di FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index.
“Lalu 0-20 persen pada instrumen pasar uang dalam negeri yang memiliki jatuh tempo tidak lebih dari satu tahun,” ujar Antony, saat konferensi virtual, Selasa, 9 Februari 2021.
Ia bilang, keputusan Trimegah AM menerbitkan reksa dana indeks berbasis saham-saham yang terdaftar dalam FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index tersebut memiliki alasan yang sangat kuat.
Potensi Reksa Dana Indeks
Menurut Antony, pemulihan ekonomi Tanah Air akan terjadi pada tahun 2021. Ini juga akan terjadi pada pasar saham Indonesia.
“Potensi pertumbuhan ekonomi maupun pasar saham ini didukung oleh berbagai faktor internal dan eksternal,” ujar dia.
Ia menilai, faktor internal tentunya terkait dengan proses distribusi vaksinasi yang berjalan lancar, sehingga diharapkan perekonomian akan segera pulih.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Dari sisi global, Trimegah AM berekspektasi bahwa likuiditas di dunia masih akan melimpah akibat kebijakan-kebijakan akomodatif oleh negara maju.
Hal ini tentunya akan berdampak positif ke pasar berkembang seperti Indonesia. Pada akhirnya, mendukung kinerja reksa dana berbasis saham. Termasuk reksa dana indeks baru dari Trimegah AM ini.
Selain itu, sambung Antony, perkembangan dana kelolaan reksa dana yang dikelola secara pasif, seperti reksa dana indeks dan exchange traded fund (ETF) memiliki peluang besar untuk berkembang.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sejak 2018 hingga 2020 dana kelolaan reksa dana indeks meroket hingga 135%. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan besarnya minat investor terhadap reksa dana jenis ini.
Likuiditas Baik dengan Risiko Terjaga
Antony meyakini Reksa Dana Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index akan menjadi pilihan yang tepat bagi investor ritel maupun institusi. Terutama bagi yang ingin mendapatkan imbal hasil atraktif dan ingin tetap memiliki exposure ke market.
“Setelah menganalisis beberapa jenis indeks saham Indonesia, pilihan kami jatuh kepada indeks FTSE Indonesia Low Volatility Factor,” imbuhnya.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Ia menyebut indeks ini tidak hanya memiliki kinerja jangka panjang yang unggul, namun juga terdiri dari 31 saham dengan kapitalisasi pasar yang besar serta memiliki volatilitas yang rendah. Dengan kata lain, portofolio yang terbentuk memiliki likuiditas yang baik serta tingkat risiko yang terjaga.
Dengan peluncuran reksa dana ini, maka Trimegah AM telah memiliki range produk reksa dana yang semakin lengkap.
“Ke depannya, kami tetap berkomitmen untuk melakukan inovasi-inovasi produk untuk memenuhi kebutuhan nasabah dalam mencapai tujuan-tujuan finansialnya,” tutur dia.