Fintech

Lutfi Adhiansyah, Founder Start Up Ammana yang Bantu Nelayan Udang Panen hingga Jutaan Kilo

  • Di tahun 2020, Ammana Fintek Syariah meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika (ASR) sebagai fintech syariah terbaik dalam tahun ini. Penghargaan ini diberikan kepada pelaku fintech syariah yang telah membuktikan peranannya sebagai salah satu penggerak utama ekonomi syariah.
Fintech
Rumpi Rahayu

Rumpi Rahayu

Author

JAKARTA - Artikel ini adalah lanjutan dari Part 1: Mimpi Startup Ammana Bantu UMKM Melalui P2P Lending Syariah 

Di artikel sebelumnya, kita telah membahas bagaimana cerita awal mula Ammana berdiri dengan mengemban misi untuk mendukung UMKM melalui layanan P2P lending yang berlandaskan prinsip syariah.

Pada artikel berikut ini, kita akan mengulas profil salah satu founder Ammana, Lutfi Adhiansyah dan kesuksesannya membawa Ammana berkolaborasi dengan nelayan udang hingga panen 7,14 juta kilo. 

Profil Lutfi Adhiansyah 

Dikutip dari akun LinkedIn nya, Lutfi Adhiansyah adalah lulusan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia tahun 2009 dengan gelar Bachelor of Human Science, Communication. 

Memiliki passion yang besar di bidang ekonomi syariah, Lutfi juga sempat terlibat dalam proyek-proyek pengabdian seperti Desa Emas, yaitu sebuah platform online untuk penggalangan dana desa dan pembangunan komunitas, Daqu Qash, sebuah e-money berbasis NFC untuk pondok pesantren Darul Quran, dan Sahabat Islam, dan Sahabat Islam yaitu sebuah aplikasi seluler untuk podcast dari ceramah Ustad Yusuf Mansur.

Sebelum menciptakan Ammana, Lutfi telah mendirikan beberapa startup lainnya. Ini termasuk Yayasan Waqf Quran Thailand, yang mencetak dan mendistribusikan Al-Quran gratis untuk Muslim Thailand, Thai Quran.com, sebuah perusahaan penelitian berbasis peptida untuk pengobatan alternatif, PT Anak Bangsa Biotech, dan PT Xaham Fintek Ekuitas, sebuah platform penggalangan dana keamanan sesuai dengan POJK57.

Sabet Penghargaan 

Di tahun 2020, Ammana Fintek Syariah meraih penghargaan Anugerah Syariah Republika (ASR) sebagai fintech syariah terbaik dalam tahun ini. Penghargaan ini diberikan kepada pelaku fintech syariah yang telah membuktikan peranannya sebagai salah satu penggerak utama ekonomi syariah.

Lutfi Adhiansyah selaku founder dan CEO, mengemukakan bahwa tahun 2020 memberikan optimisme bagi ekonomi syariah dengan semakin banyaknya masyarakat global yang mendukung ekonomi halal. 

Lutfi menyatakan bahwa hal ini tidak hanya terjadi di negara mayoritas muslim, tetapi juga mendapat sambutan positif di negara-negara di mana Muslim merupakan minoritas. 

Dia menekankan bahwa semakin banyaknya pembelian sukuk Indonesia dari negara-negara Eropa menjadi bukti nyata akan hal tersebut.

Ammana sebagai pelaku ekonomi syariah berbasis digital yang mendapatkan penghargaan sebagai lembaga pelopor fintech syariah kala itu disebut Lutfi akan semakin berlari kencang di tahun 2021 untuk mendukung gaya hidup keuangan halal bagi masyarakat kelas menengah, seperti pembiayaan haji atau talangan e-commerce.

Lutfi menyatakan bahwa Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat ekonomi halal dunia, dan Ammana berkomitmen untuk terus bergerak demi mewujudkan visi ini dengan kolaborasi bersama semua sektor ekonomi syariah.

Lutfi juga menegaskan bahwa meskipun investasi dan industri produk halal terus berkembang di Indonesia, potensi untuk pertumbuhan fintech lending syariah juga sangat besar. 

Fintech lending syariah biasanya memiliki fokus pasar yang spesifik, seperti produktif, properti, atau pembiayaan umrah dan haji. Ammana berkomitmen untuk melihat jauh ke depan dan memberikan kontribusi strategis bagi perkembangan ekonomi syariah Indonesia.

Kolaborasi dengan Petani Udang, Berhasil Panen 7,14 Juta Kilo

Akhir 2019, Ammana berhasil memanen budidaya udang hasil kolaborasi mereka dengan nelayan udang di Desa Batangsari, Kabupaten Subang, Jawa Barat. 

Panen ini berlangsung selama tiga hari pada tanggal 4, 22, dan 23 November 2019. Budidaya udang dilakukan selama 92-112 hari.

Hasil panen tersebut mencapai 7.141,85 kg dari delapan kolam di tambak tersebut. Ukuran udang berkisar antara 47-32 ekor/kg atau setara dengan 21-31 gram/ekor. 

Estimasi pendapatan total dari panen tersebut mencapai Rp600 juta, dengan total produksi mencapai 9.874,35 kg dan pendapatan keseluruhan sebesar Rp656 juta. 

Tambak yang dikelola oleh Ammana mempekerjakan sekitar 15 karyawan, sebagian besar berasal dari daerah setempat. Salah satu teknisi yang bergabung di tambak tersebut merupakan lulusan universitas di Jakarta.

Lutfi menyatakan bahwa masalah keamanan merupakan kendala utama dalam pengelolaan tambak udang. Namun, di tambak yang dikelola oleh Ammana, masalah tersebut berhasil diminimalisir bahkan tidak ada pencurian sama sekali. Hal ini dikarenakan pendekatan yang dilakukan oleh pengelola tambak kepada penduduk sekitar.

Untuk masa depan, Ammana Fintek Syariah berencana untuk memperluas tambak ke daerah yang berdekatan dengan lokasi tambak saat ini guna memenuhi permintaan ekspor ke Jepang dan Amerika Serikat dengan kuantitas yang lebih besar.

Lebih lanjut, Lutfi menyatakan bahwa kerja sama dengan CV Mina Ceria Nusantara telah berlangsung sejak akhir 2018. Ini sesuai dengan visi misi PT Ammana Fintek Syariah dalam mengembangkan sektor usaha mikro kecil dan menengah melalui pola mikro syariah dan pola yang langsung menyentuh sektor riil.