LX International Resmi Kuasai 60 Persen Saham Emiten Nikel (NICE)
- Saham emiten nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) secara sah telah diambil alih oleh LX International Corp dengan harga per saham Rp435, atau setara sebesar Rp1,59 triliun.
Korporasi
JAKARTA – Saham emiten nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) yang belum lama ini IPO di Bursa Efek Indonesia secara sah telah diambil alih oleh LX International Corp dengan harga per saham Rp435, atau setara sebesar Rp1,59 triliun.
Presiden Direktur NICE Stevano Rizki Adranacus menyatakan akuisisi oleh perusahaan asal Korea Selatan itu akan memberikan langkah strategis untuk meningkatkan nilai NICE dalam ekosistem industri pengolahan nikel dan produksi baterai kendaraan listrik.
“Aksi korporasi ini merupakan tindak lanjut atas Conditional Shares Sale and Purchase Agreement yang ditandatangani oleh para pihak dan telah sesuai dengan keterbukaan informasi sebagaimana tercantum pada prospektus perseroan,” kata Stevano dalam keterangan resmi, pada Selasa, 16 Januari 2024.
- Krisis Kemanusiaan di Sudan: Badan Internasional Kesulitan Salurkan Bantuan
- Kereta Kecelakaan Beruntun di Awal Tahun, Pakar: Ada Problem Penerapan SOP
- Terlalu Antusias, Lebih dari 100 Ribu Fans Blackpink Tertipu Channel Youtube Palsu Jennie
Seiring dengan transaksi ini, telah terjadi pengalihan saham-saham di NICE, yang mencakup kepemilikan sejumlah 1.859.577.615 saham oleh PT Sungai Mas Minerals, 1.739.634.385 saham oleh PT Inti Mega Ventura, 25.000.000 saham oleh Michael Adhidaya Susantyo, dan 25.000.000 saham oleh Victor Agung Susantyo kepada PT Energy Battery Indonesia (EBI). Kepemilikan 99,99% saham EBI saat ini dikendalikan oleh LX International Corp.
Transaksi ini terealisasi dengan nilai per lembar saham sebesar Rp.438. Setelah akuisisi tersebut, EBI kini memiliki total 3.649.212.000 saham di NICE, setara dengan 60% dari total seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor di NICE.
Stevano menyatakan bahwa kedudukan LX International Corp. sebagai pemegang kendali baru di NICE sesuai dengan rencana jangka panjang Indonesia terkait hilirisasi industri nikel dan partisipasi dalam inisiatif global ESG.
Ia berharap NICE dapat berperan aktif sebagai perusahaan publik dalam mencapai tujuan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. “Dengan dukungan LX International Corp, NICE berambisi untuk menjadi pelaku kunci dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, menjunjung tinggi standar pertambangan kelas dunia,” jelasnya.
Selain mengalihkan kendali, pemegang saham NICE juga menyetujui perubahan dalam susunan pengurus NICE. Perubahan tersebut akan mulai berlaku jika dan ketika pengambilalihan NICE oleh EBI menjadi efektif sesuai dengan yang diatur dalam CSPA.
Stevano menambahkan bahwa susunan pengurus ini akan berlaku hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan yang dijadwalkan akan diselenggarakan pada tahun 2028.