Masterplan Agrowisata Oleh KKN Undip
KPK Menunggu Nasib

Mahasiswa KKN Undip Rancang Masterplan Agro-Educultural Park Agrowisata Durian

  • Masterplan ini bertujuan untuk mengintegrasikan potensi agrowisata durian dengan upaya pengembangan kebudayaan khususnya kesenian CongYang yang tengah digalakkan di Desa Sukorejo.

KPK Menunggu Nasib

Muhammad Imam Hatami

SRAGEN - Universitas Diponegoro (Undip) melalui program IDBU-KKN Tematik, merancang masterplan inovatif untuk pengembangan kawasan agrowisata durian di Desa Sukorejo. 

Kolaborasi ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengembangan kawasan agrowisata yang sedang berkembang di wilayah ini, dengan penekanan pada integrasi antara agrowisata durian dan edukasi budaya lokal.

Dilansir dari undip.ac.id, Rabu, 16 Agustus 2023, dalam kerangka program ini, para mahasiswa KKN Tematik Undip bekerja sama dengan ketua pelaksana Dr. Cahya Setya untuk merancang masterplan dengan tema Agro-Educultural Park. Masterplan ini bertujuan untuk mengintegrasikan potensi agrowisata durian dengan upaya pengembangan kebudayaan khususnya kesenian CongYang yang tengah digalakkan di Desa Sukorejo.

Desa Sukorejo, yang terletak di Kecamatan Sambirejo, Sragen, sedang aktif mengembangkan sektor pariwisata, terutama dalam pengembangan sentra agrowisata durian di kawasan Gunung Sigit. Pengembangan ini dibiayai oleh CSR Holding Danareksa, yang telah menyediakan 1000 bibit durian jenis monthong, bawor, dan musangking. Selain bibit durian, bantuan juga meliputi pembangunan fasilitas penunjang seperti pipa pengairan untuk penyiraman dan perawatan bibit durian.

Sementara itu, Desa Sukorejo juga tengah giat mengembangkan kesenian budaya lokal yang disebut "CongYang," sebuah perpaduan antara kesenian keroncong dan wayang. Kesenian ini diharapkan dapat menjadi identitas dan branding yang kuat untuk mengokohkan karakter Desa Sukorejo di mata wisatawan.

Masterplan yang dirancang oleh mahasiswa KKN Tematik Universitas Diponegoro ini memiliki tujuan lebih dari sekadar pengembangan agrowisata dan kesenian CongYang. 

Desain ini juga memberikan ruang bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya bagi produk-produk lokal khas Desa Sukorejo. Diharapkan, pengembangan ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan memperkuat daya tarik pariwisata serta budaya di Desa Sukorejo.

Cahya memaparkan Masterplan yang disusun memberikan arah yang jelas bagi pengembangan kawasan agrowisata durian dan kesenian CongYang. Integrasi antara sektor pariwisata, budaya lokal, dan pemberdayaan ekonomi lokal akan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat Desa Sukorejo.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Undip bersama dengan Desa Sukorejo berkomitmen untuk merajut masa depan yang cerah melalui pengembangan inovatif dan berkelanjutan dalam sektor pariwisata dan budaya.