ilustrasi tambang nikel
Industri

Maju Mundur Pajak Ekspor Feronikel, Ekonom: Harus Segera Diterapkan!

  • Maju mundur pemerintah untuk menerapkan pajak ekspor pada produk nikel Feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI) terus bergulir.
Industri
Debrinata Rizky

Debrinata Rizky

Author

JAKARTA - Maju mundur pemerintah untuk menerapkan pajak ekspor pada produk nikel Feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI) terus bergulir. Pemerintah masih menunda penerapan pajak ekspor yang rencananya akan diterapkan pada 2022. 

Direktur Center of Law and Economic Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira mengungkapkan alasan pajak ekspor diperlukan untuk feronikel lantaran produk ini masih setengah jadi, sehingga belum bisa disebut produk hilirisasi seperti olahan nikel dalam bentuk baterai yang bisa dibebaskan dari pajak ekspornya.

"Kalau baru setengah jadi itu tidak bisa disebut hilirisasi sebenarnya," ujarnya kepada TrenAsia Selasa, 16 Mei 2023.

Bhima menilai, baik Feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI) nilai tambahnya belum maksimal. Maka seharusnya pemerintah dapat lebih menggenjot industri produk jadi keduanya, misalnya menjadi baterai, stainless steel, bahkan kendaraan listrik. 

Padahal industrialisasi nikel pada dasarnya sudah masif, terlihat dari pabrik pengolahan mineral atau smelternya jauh lebih matang daripada komoditas lain. Dengan demikian, selain untuk mendorong hilirisasi nikel, pemerintah diharapkan bisa memanfaatkan pajak ekspor bagi barang setengah jadi ini untuk menambah pendapatan negara.

Bhima berharap hal ini dilakukan dalam waktu dekat agar keuntungan tidak lari ke negara China, yang dianggapnya selama ini meraup nilai tambah paling besar dari smelter nikel karena hilirisasinya masih setengah jalan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasan pemerintah masih menunda rencana penerapan pajak ekspor atau bea keluar produk nikel Feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI).  Luhut mengatakan, salah satu faktor yang jadi pertimbangan adalah harga nikel yang saat ini jatuh.

"Sekarang kita siapkan. Intinya begini, kita cari keseimbangan. Kita kemarin agak cepat memberikan (pengenaan pajak) karena harganya bagus, sehingga volume produksinya terlalu tinggi dan harganya turun," kata Luhut saat ditemui di Jakarta, dikutip pada Rabu, 10 Mei 2023.