logo
Realisasi Makanan Bergizi Gratis.
Nasional

Makan Gratis Tak Selalu Sukses: Deretan Program yang Gagal di Dunia

  • Sebelum Indonesia mengusung MBG banyak negara telah membuat program makan gratis. Sebagian berhasil tetapi , beberapa mengalami kegagalan

Nasional

Debrinata Rizky

JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mengundang pro dan kontra. Program yang digadang-gadang bisa mengatasi stunting justru membawa beberapa efek domino salah satunya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sebelum Indonesia mengusung MBG  banyak negara telah membuat program makan gratis. Sebagian berhasil tetapi , beberapa mengalami kegagalan karena berbagai faktor seperti korupsi, kurangnya pendanaan, atau distribusi yang tidak efektif.

Berikut beberapa program yang mengalami kendala atau gagal mencapai tujuannya:

Venezuela – Clap Food Program

Program ini seharusnya memberikan paket makanan murah atau gratis kepada warga yang terkena dampak krisis ekonomi. Namun, laporan menunjukkan bahwa program ini penuh dengan korupsi, distribusi tidak merata, dan makanan berkualitas rendah. Banyak warga masih kelaparan meskipun program terus berjalan.

Ghana – School Feeding Programme

Diluncurkan dengan dukungan organisasi internasional, program ini mengalami berbagai kendala, seperti pendanaan yang tidak mencukupi dan tuduhan korupsi dalam pengadaan makanan. Beberapa sekolah melaporkan bahwa makanan yang dijanjikan tidak pernah tiba atau hanya tersedia dalam jumlah terbatas.

Afrika Selatan – National School Nutrition Programme

Pada tahun 2023, ribuan anak sekolah di Afrika Selatan tidak menerima makanan yang dijanjikan karena masalah dalam distribusi dan korupsi dalam kontrak pengadaan. Program ini bertujuan untuk mengatasi kelaparan di sekolah, tetapi gagal di beberapa daerah akibat penyimpangan dana.

Filipina – Nutribun Program

Diluncurkan pada 1970-an dengan bantuan AS, program ini menyediakan roti bergizi bagi anak-anak malnutrisi. Namun, program ini akhirnya dihentikan karena dianggap kurang efektif dalam mengatasi masalah gizi jangka panjang dan lebih bersifat solusi sementara.

Pakistan – Tawana Pakistan Project

Program ini ditujukan untuk meningkatkan gizi anak perempuan di daerah pedesaan. Namun, program ini dihentikan pada 2005 karena dugaan korupsi besar-besaran dan kegagalan dalam distribusi makanan.

Haiti – World Food Programme School Feeding Initiative

Setelah gempa bumi 2010, program ini seharusnya membantu anak-anak mendapatkan makanan gratis di sekolah. Namun, karena ketidakstabilan politik dan logistik yang buruk, banyak makanan tidak pernah sampai ke sekolah-sekolah yang membutuhkan.

Kebanyakan kegagalan ini terjadi karena korupsi, distribusi yang tidak efisien, kurangnya pengawasan kualitas, dan kendala logistik. Keberhasilan program makan gratis sangat bergantung pada tata kelola yang baik, pendanaan yang stabil, serta pengawasan yang ketat.