Makin Banyak Digunakan, Onlyfans Catat Laba Rp7,8 Triliun
- Onlyfans sebelumnya dikenal sebagai platform yang banyak digunakan oleh pekerja seks, musisi, dan selebriti.
Dunia
JAKARTA – Fenix International, perusahaan induk yang dikenal sebagai penyedia platform OnlyFans, telah mengumumkan lonjakan laba tahunan melampaui angka setengah miliar dolar.
Perusahaan yang terdaftar di London ini mengungkapkan bahwa laba sebelum pajak mencapai angka, yaitu US$525 juta atau sekitar Rp7,8 triliun, dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya US$432 juta atau sekitar Rp6,48 triliun. Angka ini mencerminkan pertumbuhan yang kuat dari platform ini.
Onlyfans sebelumnya dikenal sebagai platform yang banyak digunakan oleh pekerja seks, musisi, dan selebriti. Perusahaan juga mengumuman bahwa pemilik platform OnlyFans telah mendapatkan dividen sebesar US$338 juta atau sekitar Rp Rp5 triliun (kurs Rp15000).
Saat ini, platform ini melayani lebih dari tiga juta pembuat konten yang menghasilkan berbagai jenis materi untuk hampir 240 juta pengguna atau yang lebih dikenal sebagai Fans atau Penggemar dalam platform ini.
- Huawei dan Ericsson Sepakati Kerja Sama Berbagi Hak Paten
- Garap Proyek IKN Rp4,3 Triliun, Waskita Tunda Bayar Utang
- Tanggapan 3 Menteri Andalan Jokowi Soal Peresmian LRT Jabodebek
Data yang dikeluarkan oleh perusahaan menunjukkan jumlah pembuat konten di OnlyFans melonjak tajam sebanyak 47%, mencapai angka hampir 3,2 juta orang. Di sisi lain, jumlah pengguna yang mengakses platform ini juga mengalami kenaikan sebanyak 27%, mendekati angka 239 juta.
“OnlyFans mencatat pertumbuhan dan profitabilitas yang berkelanjutan, Hal ini mencerminkan pertumbuhan platform, dalam hal jumlah pembuat konten dan penggemar, serta pertumbuhan pendapatan pembuat konten yang ada,” ungkap laporan perusahaan, dilansir BBC Internasional, Senin, 28 Agustus 2023.
Laporan keuangan perusahaan mengungkapkan bahwa lebih dari separuh pendapatan OnlyFans berasal dari layanan non-langganan, seperti tip dan konten yang dibuat sesuai permintaan. Hal ini menandai pergeseran strategi platform dalam mendapatkan pendapatan, serta mencerminkan pertumbuhan yang pesat jumlah pembuat konten maupun penggemar.
Fenomena ini tidak bisa dilepaskan dari dampak pandemi virus corona. Selama masa pembatasan social banyak orang yang terbatas dalam aktivitasnya di luar rumah dan beralih ke platform seperti OnlyFans untuk hiburan, konten edukatif, serta interaksi dengan orang lain.
Keberhasilan OnlyFans menunjukkan perubahan besar cara pengguna berinteraksi dengan konten dan juga bagaimana pembuat konten menghasilkan pendapatan. Pertumbuhan yang cepat dan transformatif akan membuka jalan untuk lebih banyak perubahan di masa mendatang di industri hiburan dan digital.