Peneliti di World Institutr Kimchi
Sains

Makin Canggih, Korsel Gunakan AI untuk Cek Kualitas Kimchi

  • kolaborasi ini melibatkan pengembang AI dalam negeri dan perusahaan konsultan pendidikan digital. Tujuan utama proyek ini adalah untuk membuat dataset yang diperlukan untuk memeriksa kualitas kimchi dan membuat model AI yang dapat menganalisis data yang terkumpul.

Sains

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Korea Selatan saat ini telah menggunakan kecerdasan buatan (AI) berbasis data untuk memastikan kualitas kimchi yang diproduksi dalam jumlah besar untuk konsumen di seluruh dunia. 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh laboratorium kimchi yang dijalankan oleh pemerintah pada hari Selasa, 23 Januari 2024. Pendekatan teknologi ini adalah langkah baru dari cara tradisional pembuatan kimchi, yang biasanya mengandalkan perasaan dalam proses penyiapannya.

World Institute of Kimchi (WiKim) mengumumkan pengembangan teknologi ini setelah melalui proyek bersama selama enam bulan yang berakhir pada bulan Desember. 

Dikutip TrenAsia.com dari Korea Times, kolaborasi ini melibatkan pengembang AI dalam negeri dan perusahaan konsultan pendidikan digital. Tujuan utama proyek ini adalah untuk membuat dataset yang diperlukan untuk memeriksa kualitas kimchi dan membuat model AI yang dapat menganalisis data yang terkumpul.

Bekerjasama dengan penyedia solusi data Catalonix yang berbasis di Seoul dan pengembang layanan edu-tech SLI (Solution Learning Innovation), yang juga berbasis di Seoul, WiKim berhasil membuat dataset yang komprehensif. 

Dataset ini berisi 270 ribu catatan warna RGB dan gambar hiperspektral, yang memudahkan evaluasi kualitas makanan secara rinci pada setiap tahap pembuatan kimchi. 

Konsorsium ini juga mengambil data ini dari berbagai tahap, termasuk saat kol direndam dalam larutan garam, proses pencampuran dengan bahan dan pasta pedas, serta proses fermentasi selanjutnya.

Dengan menggunakan dataset ini, model AI yang dikembangkan dapat memindai dan menganalisis gambar untuk menentukan tingkat kemanisanan, keasinan, dan fermentasi pada setiap tahap produksi kimchi. 

"Teknologi ini dapat mempercepat pemeriksaan kimchi yang diproduksi dalam jumlah besar dari tahap pembuatan hingga distribusi lebih cepat daripada metode sebelumnya, sambil tetap memastikan tingkat kualitas yang konsisten," kata Presiden WiKim, Chang Hae-choon, dalam sebuah pernyataan.

Terobosan ini diharapkan dapat meningkatkan industri kimchi di Korea, yang selama ini kurang memiliki standar yang jelas untuk menentukan kualitasnya. Industri ini sebagian besar bergantung pada penilaian subjektif dari pembuat individual, terutama berdasarkan pengalaman pribadi mereka. 

Selain itu, penurunan jumlah pekerja di negara ini, yang disebabkan oleh penuaan penduduk, menimbulkan risiko besar bagi industri yang lambat mengadopsi kemajuan teknologi dan sangat mengandalkan indera manusia untuk mengontrol kualitas.

Masalah-masalah ini menjadi besar terutama ketika produk kimchi negara ini semakin populer di seluruh dunia berkat ekspansi budaya Korea yang dipimpin oleh K-pop dan media sosial.

"Untuk memastikan kualitas kimchi yang konsisten dan tinggi untuk diekspor, menjadi penting untuk meninggalkan metode tradisional kita dan merangkul pendekatan baru dan inovatif," kata Chang. "Model pemeriksaan kualitas kimchi berbasis AI yang tidak merusak ini telah mengatasi batasan-batasan sebelumnya dan meningkatkan efisiensi produksi."