Makin Garang, Erick Ancam Pecat Bos BUMN Pangan Jika Tak Lakukan Transformasi
- Menteri BUMN Erick Thohir mengancam memecat bos BUMN Pangan jika tidak melakukan transformasi.
Industri
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengancam akan memecat pemimpin perusahaan pelat merah yang tidak mau melakukan perubahan.
Menurut Erick, keberhasilan perusahaan proses transformasi yang berlangsung di tubuh BUMN harus menyasar seluruh komponen utama perusahaan, terutama revolusi human capital. Jadi, bukan hanya sekadar ekspansi bisnis.
"Tidak mungkin kita bertransfomasi secara bisnis model tanpa ada transformasi human capital. Kita kuncinya di people. Ini yang harus menjadi kunci kita," katanya dikutip dari Youtube Kementerian BUMN, Rabu, 20 Oktober 2021.
- Simak! 7 Prosedur Tes PCR untuk Penumpang Luar Negeri di Bandara Soekarno-Hatta
- Indonesia Tawarkan 3 Proyek Investasi Sektor Energi ke Jepang
- Tak Harus Pakai Aplikasi Android, Kini Savefrom FB Facebook Lite Bisa Download Video dan Foto
Erick berharap agar transformasi juga dilakukan pada BUMN Pangan yang sebentar lagi akan dimerger. Transformasi, kata dia, harus dimulai dari pucuk pimpinan.
"Dan mohon maaf yang tidak ikut transformasi pastinya akan saya bongkar, akan saya ganti, dan ini sudah terjadi di banyak BUMN. Jadi nggak kaleng-kalengan ngomongnya. Saya pastikan saya ganti, tapi bukan karena suka dan tidak suka," tandasnya.
Erick mengatakan pangan merupakan persoalan yang kompleks. Sampai saat ini, Indonesia terus mengimpor beras padahal disebut sebagai negara agraris terbesar.
Ke depan, dia mendorong agar pimpinan BUMN Pangan melakukan transformasi bisnis, salah satunya dengan mengubah pola pikir mengenai model bisnis yang dilakukan.
Erick memastikan pergantian jajaran direksi atau komisaris di struktur BUMN tidak berdasarkan sentimen suka tidak suka. Sebagai pemain terdepan pembangunan negara, transformasi BUMN dilakukan secara profesional dan berintegritas.
Erick menambahkan bahwa transformasi yang berlangsung saat ini berdampak positif terhadap kinerja keuangan BUMN. Kontribusi perusahaan pemerintah telah mencapai Rp377 triliun sejak tahun lalu.
Sementara pendapatan BUMN bertumbuh menjadi Rp96 triliun dengan laba bersih yang pada semester I-2020 Rp6 triliun menajdi Rp26 triliun pada semester I-2021.
"Saya rasa jelas, transformasi BUMN sudah terjadi. Alhamdulillah, dua tahun terakhir ini, luar biasa kinerjanya. Ini tentu bukan kerja saya sendiri tapi kerja tim dan para komisaris direksi," paparnya.