<p>Tabung gas Elpiji 3 kilogram</p>
Makroekonomi

Makin Jumbo, Alokasikan Subsidi Kompensasi 2025 Capai Rp525 Triliun

  • Pemerintah akan tetap menjaga dan melanjutkan pemberian subsidi untuk elpiji 3 kg, solar dan minyak tanah.

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp525 triliun untuk subsidi dan kompensasi 2025 baik energi dan non energi. Hal ini juga tercantum dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2025.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan jika pemerintah mempersiapkan sebesar Rp394,3 triliun untuk subsidi energi dan kompensasi. Sisanya Rp131,3 triliun untuk subsidi non energi.

"Subsidi kompensasi untuk tahun 2025 mencapai Rp525 triliun. Kalau kita lihat subsidi energi dan kompensasi Rp394,3 triliun dan subsidi non energi Rp131,3 triliun," kata Sri Mulyani di Kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat, 16 Agustus 2024.

Sri Mulyani tak menampik memang ada lonjakan anggaran pada subsidi non-energi, hal ini dipengaruhi oleh anggaran ketahanan pangan. Anggaran ketahanan pangan yang dialokasikan ditambah sebanyak 9 juta ton untuk pupuk dari alokasi tahun ini yang mencapai 6,7 juta ton.

Bendahara negara ini mengatakan, pemerintah akan tetap menjaga dan melanjutkan pemberian subsidi untuk elpiji 3 kg, solar dan minyak tanah. Selain itu pemerintah mendorong untuk meningkatkan ke tempat sasaran subsidi.

Hal ini juga berlaku untuk subsidi listrik rumah tangga miskin dan rentan, transisi energi efisien dan adil. Subsidi juga akan diberikan untuk transisi energi menggunakan anggaran ketahanan energi ini.

Selain itu, pemerintah juga memberikan subsidi non energi ini untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), terutama untuk pembelian rumah. Hal ini menjadi salah satu isu yang dibahas beberapa waktu lalu untuk mengakselerasi program 1 juta rumah untuk MBR.

Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga akan terus disediakan subsidi untuk bunganya, baik untuk UMKM, petani, hingga nelayan. Sri Mulyani menambahkan, juga masih akan "menggelontorkan insentif pajak yang ditanggung pemerintah untuk sektor-sektor pilihan.

Subsidi Energi

2024 - 2023
Melansir laman Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), subsidi BBM sendiri masuk dalam subsidi energi yang juga meliputi listrik hingga LPG 3 Kg. Untuk tahun 2024, Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut kementeriannya menargetkan alokasi subsidi energi seniilai Rp186,9 triliun.

Anggaran subsidi tersebut dialokasikan untuk subsidi BBM dan LPG senilai Rp113,3 triliun dan subsidi listrik senilai Rp73,6 triliun. Anggaran ini diketahui meningkat dari tahun 2023.

Di mana subsidi energi 2023 telah direalisasikan senilai Rp159,6 triliun. Realisasi tersebut mencakup subsidi BBM dan LPG senilai Rp96,9 triliun dan subsidi listrik Rp64 triliun.

2022

Lalu pada 2022, berdasarkan data Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) mencatat realisasi subsidi energi pada 2022 mencapai Rp157,6 triliun. Realisasi ini lebih rendah dari yang dianggarkan pemerintah sebesar Rp211,1 triliun.

Jika dirinci, Rp157,6 triliun, terdiri dari subsidi BBM & LPG sebesar Rp97,8 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp59,8 triliun.