<p>Nasabah melakukan transaksi di salah satu cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Makin Kencang Kabar Caplok Bank Mayora Milik Taipan Jogi Atmadja, BNI Akhirnya Klarifikasi

  • Emiten berkode saham BBNI ini disebut-sebut akan mencaplok bank yang masuk dalam kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) I tersebut pada kuartal I-2022.

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Kabar perbankan pelat merah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mengakuisisi PT Bank Mayora kembali santer. Emiten berkode saham BBNI ini disebut-sebut akan mencaplok bank yang masuk dalam kategori Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) I tersebut pada kuartal I-2022.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan BNI, Mucharom mengamini bahwa perseroan memang tengah memasuki tahapan yang lebih serius untuk mengembangkan kapabilitas digital melalui strategi anorganik melalui akuisisi.

Namun dengan memperhatikan prinsip governance, kata dia, saat ini pihaknya belum dapat memberikan penjelasan maupun keterbukaan yang lebih mendalam terkait kabar tersebut. 

“Dalam hal berdasarkan kesepakatan para pihak dan ketentuan yang berlaku perseroan telah dapat melakukan keterbukaan, maka perseroan akan melaksanakannya sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya melalui keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 20 Desember 2021.

Sebelumnya, Mucharom menegaskan bahwa sumber dana akusisi bank mini yang akan dilakukan nantinya bukan berasal dari utang. Melalui aksi korporasi tersebut, perseroan bakal menggenjot segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dengan penetrasi digital yang tinggi.

"Sumber pendanaan aksi korporasi berasal dari modal perusahaan dan bukan berasal dari utang," jelas Mucharom saat dihubungi TrenAsia.com, Kamis, 21 Oktober 2021.

Sementara itu, Bank Mayora yang santer disebut menjadi target partner BNI tercatat memiliki modal inti sebesar Rp1,2 triliun pada semester I-2021. Saat yang sama, CAR Bank Mayora terbilang sangat sehat mencapai 30%.

Sebagai catatan, bank-bank mini memang sedang membutuhkan tambahan modal demi memenuhi batas minimum regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara bertahap. Modal inti perbankan dipatok minimum Rp3 triliun pada 2022 dan akhir tahun ini minimum Rp2 triliun.

Bank Mayora dipimpin oleh Komisaris Utama Dharmawan Atmadja dan Direktur Utama Ricky Budiono. Saham Bank Mayora digenggam oleh PT Mayora Inti Utama sebesar 80% dan International Finance Corporation dari Amerika Serikat (AS) sebesar 20%.

Penerima manfaat akhir Mayora Inti Utama adalah konglomerat Jogi Hendra Atmadja. Dia tercatat sebagai orang terkaya ke-7 di Indonesia versi majalah Forbes 2020.

Jogi Hendra Atmadja dan keluarga ditaksir memiliki kekayaan US$4,3 miliar setara Rp60,54 triliun (kurs Rp14.080 per dolar AS). Kekayaan Jogi berasal dari perusahaan makanan PT Mayora Indah Tbk (MYOR) yang memproduksi Kopiko dan dijual di lebih dari 90 negara.