Makin Pintar! Google Lens Kini Mampu Deteksi Kondisi Kulit Anda
Tekno

Makin Pintar! Google Lens Kini Mampu Deteksi Kondisi Kulit Anda

  • Ini fitur baru yang diberikan Google pada Google Lens yang tampaknya jadi semakin canggih. Tertarik menggunakannya?

Tekno

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Google tidak hanya populer lewat produk Gmail atau Search saja, tapi juga melebarkan produknya dengan memberikan Google Lens. Bahkan, Google Lens kini memiliki kemampuan yang semakin disempurnakan oleh Google, di mana aplikasi tersebut didukung untuk menghadirkan informasi terkait objek yang diidentifikasi lengkap dengan fitur baru.

Google Lens baru saja memperkenalkan kemampuan yang disempurnakan untuk membantu mengidentifikasi kondisi medis tertentu. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan kamera ponsel untuk menangkap gambar ruam atau iritasi kulit, lalu Google Lens akan menganalisis dan menentukan kondisi potensial yang memengaruhi kulit. 

Fitur baru yang dimiliki oleh Google Lens tersebut berfungsi mirip dengan fitur pengenalan gambar yang ada di Google Lens, di mana pengguna juga dapat memilih gambar dari galeri foto mereka untuk memanfaatkan fungsi deteksi kondisi kulit yang baru.

Fitur baru dari Google Lens

Fitur deteksi kondisi kulit terbaru di Google Lens memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi adanya tahi lalat atau ruam di kulit mereka tanpa perlu memberikan deskripsi tekstual apa pun. Fungsi baru dari Google Lens ini diaktifkan dengan mengambil gambar dalam aplikasi Google Lens atau memilih gambar yang diunggah dari galeri perangkat. 

Saat mengambil atau memilih gambar, pengguna dapat menggesek ke atas untuk melihat baris horizontal hasil pencarian yang menampilkan nama berbagai kondisi kulit. Selain itu, ada bagian yang dapat di-scroll yang tersedia di bawah hasil pencarian yang akan menampilkan gambar yang mirip secara visual, agar pengguna memperoleh referensi lebih lanjut.

Meskipun fitur pendeteksian kondisi kulit di Google Lens ini bergantung pada teknologi pengenalan gambar Google yang mahir dan tidak dimaksudkan sebagai pengganti diagnosis medis profesional, fitur ini dapat memberikan wawasan awal mengenai sifat masalah kulit yang dialami pengguna sebelum pengguna melakukan sesi konsultasi dengan dokter kulit.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, fitur ini fokus pada kondisi kulit. Meski begitu, fitur ini juga diklaim mampu mengenali penyakit lain seperti benjolan di bibir, garis kuku, atau rambut rontok. 

Selain peningkatan terkait kesehatan baru-baru ini, aplikasi Google Lens juga menawarkan berbagai fungsi lainnya, seperti membantu pekerjaan rumah bidang matematika, memfasilitasi pencocokan produk selama berbelanja, menemukan hidangan serupa di restoran lokal, dan bahkan menerjemahkan menu, tanda, dan poster ke dalam lebih dari 100 bahasa.

Google juga baru-baru ini mengungkapkan rencana barunya yaitu untuk mengintegrasikan Google Lens ke Google Bard, yang memungkinkan pengguna untuk memasukkan gambar saat membuat permintaan Bard. Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman permintaan pengguna oleh chatbot AI Google. 

Selain itu, pengguna juga akan memiliki opsi untuk menggunakan tombol ‘Google it’ untuk beralih ke mesin pencari Google yang terkenal, di mana pengguna dapat menjelajahi produk yang mirip secara visual dari penjual online, seperti yang dinyatakan oleh Google.

Itu tadi fitur baru yang diberikan Google pada Google Lens yang tampaknya jadi semakin canggih. Tertarik menggunakannya?