<p>Karyawan melayani nasabah di gerai BCA Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Oktober 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Makin Tajir, Konglomerat Hartono Brothers Kantongi Dividen BCA Rp1,38 Triliun

  • Hartono Brothers lewat PT Dwimuria Investama Andalan bakal mengantongi dividen yang dibagikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) alias BCA. Keluarga Hartono dan afiliasi bakal mengantongi duit dividen dari bank swasta terbesar di Indonesia itu senilai Rp1,38 triliun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Kekayaan konglomerat paling tajir di Indonesia selama lebih dari satu dekade terakhir, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono, makin menggunung meski diterpa pandemi COVID-19.

Hartono Brothers lewat PT Dwimuria Investama Andalan bakal mengantongi dividen yang dibagikan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) alias BCA. Keluarga Hartono dan afiliasi bakal mengantongi duit dividen dari bank swasta terbesar di Indonesia itu senilai Rp1,38 triliun.

Kepemilikan saham Dwimuria Investama Andalan dalam BCA mencapai 54,94% dan afiliasi sebesar 2,49%. Hartono Brothers yang ditaksir Forbes memiliki kekayaan US$37,3 miliar setara Rp528,8 triliun ini, merupakan pemegang saham pengendali terakhir dari Dwimuria Investama Andalan, pemilik mayoritas BCA.

Memang, BCA berencana membagikan dividen interim senilai Rp98 per saham untuk tahun buku 2020. Dengan jumlah saham beredar 24,66 miliar per 30 September 2020, total dividen yang dibagikan BBCA ini mencapai Rp2,42 triliun.

Dividen interim itu akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam perseroan pada 10 Desember 2020.

Berikut jadwal lengkapnya:

  • Cum dividen pasar reguler dan pasar negosiasi 7 Desember 2020
  • Cum dividen pasar tunai 10 Desember 2020
  • Ex dividen pasar reguler dan pasar negosiasi 8 Desember 2020
  • Ex dividen pasar tunai 11 Desember 2020
  • Recording date 10 Desember 2020
  • Pembayaran dividen 22 Desember 2020

Sebagai informasi, bank milik konglomerat Hartono Brothers sebelumnya mencatat laba bersih Rp20,04 triliun pada kuartal III-2020. Kinerja tersebut turun 4,2% year-on-year (yoy) dibandingkan dengan Rp20,92 triliun per September 2019.

Pada periode yang sama, penyaluran kredit juga turun 0,6% yoy menjadi Rp581,9 triliun. Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, saat ini kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan.

“Kredit turun sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas sehingga mempengaruhi iklim bisnis,” ujarnya dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BCA Kuartal III-2020 secara virtual, Senin, 26 Oktober 2020. (SKO)