TLKM
Industri

Maksimalkan Peluang di Industri Digital & Value Creation, Telkom Luncurkan Strategi 5 Bold Moves

  • Peluang di industri digital Indonesia semakin terbuka lebar. PT Telkom Indonesia Tbk gerak cepat untuk meluncurkan strategi 5 Bold Moves.
Industri
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Peluang di industri digital Indonesia semakin terbuka lebar. PT Telkom Indonesia Tbk gerak cepat untuk meluncurkan strategi 5 Bold Moves.

Menurut Direktur Strategic Portfolio Telkom, Budi Setyawan Wijaya, ke 5 strategi tersebut adalah upaya adaptasi digitalisasi yang sekarang sudah masuk ke seluruh pelosok di Tanah Air.

"Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing dan value creation," ucap Budi Setyawan dalam acara Public Expose pada Jumat, 16 September 2022.

Pertama, strategi Fixed & Mobile Convergence (FMC), dimana Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya dan keunggulan operasi. Telkom juga sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC.

Kedua, Strategi Infra Co, merupakan inisiatif perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki dan mencakup jaringana akses optik dan tower.

"Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar di pasar Asia Tenggara," kata Budi.

Ketiga, Data Center, untuk mempercepat pertumbuhan pada bisnis ini, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler serta berkolaborasi dengan Singtel untuk perluas pasar regional.

Keempat, Inisiatif B2B IT Service, strategi ini menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan juga Amazon Web Services (AWS).

Kelima, Mengembangkan Perusahaan Digital, atau DigiCo. Fokus dari lini bisnis ini adalah menyasar B2B serta B2C. 

Seperti contoh Telkomsel melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, seperti pada layanan kesehatan (health-tech) yaitu Fita, pendidikan melalui Kunice dan mobile gaming yang ditukangi oleh Majamojo.

"Indonesia digital market saat ini tumbuh secara positif dan hal tersebut tidak lepas dari adaptasi digitalisasi," tambah Budi.

Ia menegaskan, secara keseluruhan konektivitas digital di Indonesia tidak hanya menyentuh kota-kota besar saja melainkan sudah masuk ke seluruh pelosok Indonesia.

Lebih lanjut, setelah pos pandemi juga kebutuhan masyarakat terkait digitalisasi service tidak hanya untuk connectivity, tapi juga untuk enterprise, ICT juga digital service