Ilustrasi warga menembus kabut asap.
Dunia

Malaysia Surati Indonesia Soal Penyebaran Kabut Asap

  • Malaysia akhir-akhir ini mencatat Indeks Pencemaran Udara (API) yang buruk di beberapa daerahnya. Pada Rabu siang, sejumlah wilayah di Serawak mencatat API sebesar 115, yang masuk dalam kategori tidak sehat.

Dunia

Distika Safara Setianda

JAKARTA - Malaysia mengambil langkah untuk mengatasi masalah kabut asap lintas batas yang disebabkan kebakaran hutan dengan menyurati pemerintah Indonesia. Surat tersebut merupakan upaya Malaysia untuk mengatasi dampak kabut asap yang telah melanda sejumlah wilayah negara tersebut.

Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan, dan Perubahan Iklim Malaysia (NRECC) Nik Nazmi Nik Ahmad telah mengirim surat tersebut kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia (LHK), Siti Nurbaya Bakar, seperti yang dilaporkan New Straits Times.

“Kami telah mengirim surat kepada Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia mengenai masalah kabut lintas batas, menyusul pernyataan Perdana Menteri kemarin,” kata Nazmi pada Rabu 4 Oktober 2023, setelah menghadiri Pameran dan Konferensi Internasional Greentech dan Eco Products Malaysia (IGEM).

Pengiriman surat dilakukan setelah Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim memberikan instruksi kepada Nazmi untuk berkoordinasi dengan rekan-rekan di ASEAN guna mengatasi permasalahan kabut asap lintas batas. 

Nazmi juga menekankan seluruh negara ASEAN, termasuk Indonesia, telah menandatangani Perjanjian tentang Polusi Asap Lintas Batas pada tahun 2002. Perjanjian tersebut merupakan komitmen resmi ASEAN dalam bidang lingkungan yang memiliki kekuatan hukum untuk mengurangi pencemaran udara akibat asap di Asia Tenggara.

Perjanjian ini juga mengakui bahwa polusi asap lintas batas yang timbul dari kebakaran lahan dan hutan harus dilakukan dimitigasi di tingkat nasional dan kerjasama internasional.

Malaysia akhir-akhir ini mencatat Indeks Pencemaran Udara (API) yang buruk di beberapa daerahnya. Pada Rabu siang, sejumlah wilayah di Serawak mencatat API sebesar 115, yang masuk dalam kategori tidak sehat.

Pada hari sebelumnya, tujuh lokasi di Malaysia mencatat nilai API melebihi 100, terutama di daerah Lembah Klang dan Seremban. Namun, angka tersebut mengalami penurunan setelah turun hujan.

Ratusan Titik Api

Pekan lalu, Direktur Jenderal Departemen Lingkungan Hidup Wan Abdul Latiff Wan Jaffar menghubungkan kabut asap terbaru di Malaysia dengan ratusan kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia.

Dia juga mencatat bahwa kebakaran tersebut telah memperburuk polusi udara di pantai barat Malaysia serta di Sarawak, yang terletak di pulau Kalimantan bagian Malaysia. Berdasarkan laporan dari Asean Specialized Meteorological Centre (ASMC) yang didasarkan pada citra satelit, ada 52 titik api kebakaran hutan di Sumatra dan 264 titik api di Kalimantan.

Meskipun begitu, pemerintah Indonesia menyangkal tuduhan bahwa kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia menyebar ke Malaysia. Siti Nurbaya menyatakan keluhan Malaysia terkait kabut asap Indonesia dianggap tidak akurat.