Cara Melamar Pekerjaan Baru Usai Terkena Badai PHK
Gaya Hidup

Manakah yang Lebih Baik, Layoff atau Resign Lebih Dulu? Ini Penjelasannya

  • Akhir-akhir ini tentu Anda sering mendengar atau melihat istilah layoff. Lalu mana yang lebih baik, layoff atau resign terlebih dahulu? Ini penjelasannya.

Gaya Hidup

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - Akhir-akhir ini tentu Anda sering mendengar atau melihat istilah layoff. Hal ini karena beberapa waktu yang lalu, beberapa perusahaan melakukan layoff. Akan tetapi, sebelumnya Anda perlu mengetahui apa perbedaan dari layoff dan resign dan manakah yang lebih baik. Ini penjelasannya.

Resign juga sering disebut dengan pengunduran diri atau berhenti dari pekerjaan. Hal tersebut terjadi ketika seorang karyawan meninggalkan pekerjaan karena berbagai pilihan, seperti alasan pribadi atau peluang karier yang lebih baik. Pada umumnya, karyawan yang melakukan resign memiliki kendali lebih besar atas waktu perpisahan.

Resign dari sebuah pekerjaan merupakan keputusan penting dan harus dipertimbangkan dengan cermat. Setelah Anda memutuskan untuk mengundurkan diri, biasanya tidak akan ada jalan lagi untuk kembali. 

Pada umumnya, karyawan memilih untuk resign ketika tidak menemukan peluang untuk berkembang di perusahaan, mengalami stres yang kronis, dan merasa kurang mendapatkan kompensasi yang layak.

Resign atau mengundurkan diri dari pekerjaan memiliki beberapa keuntungan yang patut untuk dipertimbangkan. Salah satu keuntungan terbesar dari resign adalah profil atau riwayat kerja Anda akan terlihat lebih baik daripada ketika Anda dipecat.

Jika Anda secara sukarela meninggalkan pekerjaan tersebut, Anda cenderung memiliki kendali lebih besar atas alasan atau keputusan Anda. Anda juga dapat menunjukkan alasan tersebut dengan cara yang lebih positif kepada calon pemberi kerja, yaitu ingin meninggalkan pekerjaan sebelumnya karena sudah tidak ada ruang untuk bertumbuh.

Sedangkan layoff atau penghentian pekerja biasanya dilakukan oleh perusahaan karena beberapa alasan seperti kondisi keuangan yang memburuk. Anda bisa melihat tanda-tanda layoff akan datang ketika perusahaan mulai mendatangkan konsultan efisiensi, kinerja keuangan menjadi buruk, dan manajemen senior mulai resign atau di-layoff dari pekerjaan.

Akan tetapi, layoff mungkin memiliki beberapa manfaat. Salah satunya yaitu pekerja berhak atas paket pesangon yang mengacu pada gaji dan tunjangan yang diterima karyawan ketika atasan memberhentikan mereka tanpa keinginan para karyawan.

Selain itu, ketika Anda menduga layoff akan datang, Anda dapat menginvestasikan waktu dan upaya untuk mencari peluang kerja yang baru. Bahkan, kemampuan mendapatkan kerja Anda akan cenderung meningkat ketika Anda masih memiliki pekerjaan dan akan lebih percaya diri serta dapat menghindari percakapan yang sulit mengenai alasan mengapa Anda berhenti. 

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan jika setelah Anda di-layoff, atasan Anda mungkin akan menawarkan untuk merujuk Anda ke perusahaan yang lain.

Lalu, apa yang lebih baik antara resign dan layoff? Keduanya tetap memiliki kelebihan dan kelemahan. Anda tetap harus mengambil keputusan dengan hati-hati.

Anda bisa mencoba mempertimbangkan keputusan dengan mengevaluasi prospek pekerjaan di masa depan, kondisi finansial, nilai hubungan profesional Anda, dan kesehatan mental Anda.