Korporasi

Mandiri (BMRI) Raup Laba Bersih Rp20,2 Triliun, Melonjak 61,7 Persen di Semester I-2022

  • Emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, tumbuh 61,7% YoY (Year or Year).
Korporasi
Nadia Amila

Nadia Amila

Author

JAKARTA - Emiten bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, tumbuh 61,7% YoY (Year or Year).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh net interest margin (NIM) secara konsolidasi yang mencapai 5,37% di kuartal II 2022, tumbuh 32 basis poin (bps) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, return on equity (ROE) Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sebesar 23,03% pada periode yang sama, meningkat 791 bps secara tahunan.

“Berkat profitabilitas yang membaik, Bank Mandiri berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun, tumbuh 61,7% secara YoY,” kata Darmawan dalam konferensi pers paparan kinerja Bank Mandiri pada Kamis, 28 Juli 2022.

Selain berhasil membukukan laba bersih, bank berkode emiten BMRI ini berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit di atas pertumbuhan industri yang sebesar 10,7% secara YoY per Juni 2022.

Menurut Darmawan, realisasi pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara konsolidasi per kuartal II-2022 menembus Rp1.138 triliun atau tumbuh 12,22%. Lewat pencapaian tersebut Bank Mandiri menjadi bank dengan penyaluran kredit terbesar di Indonesia.

Kredit korporasi menjadi penyumbang terbesar dengan pertumbuhan sebesar 10,6% yoy. Di mana, besarannya dari Rp369 triliun menjadi Rp409 triliun pada akhir Juni 2022.

Pertumbuhan kredit tersebut juga turut mendorong pertumbuhan total aset Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp1,786 triliun atau tumbuh 13% yoy sampai dengan kuartal II 2022.

Hal ini juga diikuti dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri yang mencapai Rp1.318 triliun per kuartal II 2022 tumbuh 12,76% YoY. Pencapaian tersebut juga menjadikan Bank Mandiri dengan total DPK terbesar di industri perbankan Indonesia.

"Bank Mandiri mencatatkan kinerja keuangan progresif sampai kuartal II dan berhasil menjadi group keuangan terbesar yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi, antara lain terlihat dari pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 61.66% YoY, rasio kredit macet yang turun menjadi 2,47%, serta rasio imbal hasil terhadap ekuitas atau return on equity (ROE) sebesar 23%,” katanya.