Manfaat 4 Hari Kerja untuk Kelestarian Lingkungan
- Kebijakan empat hari kerja tak hanya melulu berkaitan dengan kebahagiaan karyawan atau produktivitas perusahaan.
Gaya Hidup
JAKARTA—Kebijakan empat hari kerja tak hanya melulu berkaitan dengan kebahagiaan karyawan atau produktivitas perusahaan. Ide yang tengah digaungkan di penjuru dunia ini turut memiliki manfaat lain yang lebih fundamental yakni kelestarian alam.
Merujuk sejumlah riset, negara-negara dengan jam kerja pendek cenderung memiliki jejak karbon yang lebih kecil. Hal itu tentu berdampak baik pada kualitas udara dan lingkungan secara keseluruhan. Sebaliknya, semakin banyak bekerja, semakin banyak sumber daya yang digunakan.
Sumber daya ini bisa berupa bahan bakar kendaraan bermotor untuk menuju kantor, penggunaan listrik saat bekerja, penggunaan air bersih di kantor dan lain sebagainya. Penerapan empat hari kerja mendorong efisiensi sumber daya tersebut.
Dilansir 4dayweek.co.uk, riset menunjukkan kebijakan empat hari kerja dapat mengurangi jejak karbon di Inggris sebesar 127 juta ton per tahun. Jumlah itu setara dengan menghilangkan 27 juta mobil dari jalan raya. Percobaan di negara bagian Utah Amerika Serikat menunjukkan perbaikan ekologis yang signifikan dari penerapan empat hari kerja.
Dalam sepuluh bulan pertama, proyek yang menyasar pekerja pemerintah tersebut menghemat lebih dari US$ 1,8 juta dalam biaya energi. Ada pula pengurangan setidaknya 6.000 metrik ton emisi karbondioksida dari penutupan gedung perkantoran besar setiap hari Jumat.
Jika perjalanan karyawan ikut dihitung, pengurangan emisi karbondioksida bisa mencapai 12.000 metrik ton. Ini setara dengan menghilangkan 2.300 mobil dari jalan selama satu tahun, hanya dengan bekerja kurang dari satu hari dalam sepekan.
Lebih jauh, empat hari kerja sepekan juga mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan. Lebih banyak waktu luang memungkinkan kita membuat pilihan yang ramah lingkungan, seperti bersepeda dan berjalan kaki. Kita juga dapat memasak dengan bahan-bahan segar daripada membeli makanan siap saji yang boros energi.