Manfaat dan Dampak Negatif Minyak Bunga Matahari
- Mengadopsi diet tinggi minyak bunga matahari oleat selama 10 minggu secara signifikan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida.
Sains
JAKARTA - Minyak bunga matahari merupakan hasil ekstraksi dari biji tanaman Helianthus annuus, sering dijuluki sebagai minyak yang baik untuk kesehatan jantung berkat kandungan lemak tak jenuh. Namun penggunaan berlebihan dapat merugikan kesehatan.
Melansir Health Line, manfaat utama minyak bunga matahari terkait dengan kandungannya yang kaya akan oleat, terutama yang mengandung 80% atau lebih asam oleat. Penelitian menunjukkan pola makan dengan kandungan asam lemak tak jenuh tunggal seperti asam oleat dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Sebuah studi dengan 15 orang dewasa sehat menunjukkan mengadopsi diet tinggi minyak bunga matahari oleat selama 10 minggu secara signifikan mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida dibandingkan dengan diet yang memiliki kandungan lemak jenuh serupa.
- Eselon I dan Eselon II BUMN, Resmi Gunakan Mobil Listrik sebagai Kendaraan Dinas
- Pupuk Besubsidi Sudah Bisa Dibeli Awal 2024
- Jaga Inflasi, Mendagri Minta Pemda Lakukan Gerakan Percepatan Tanam
Studi lain dengan 24 individu yang memiliki tingkat lipid darah tinggi menemukan mengonsumsi diet dengan minyak bunga matahari tinggi oleat selama 8 minggu menyebabkan peningkatan yang signifikan pada kolesterol baik (HDL).
Temuan serupa telah mendorong FDA untuk menyetujui klaim kesehatan yang memenuhi syarat bagi minyak bunga matahari tinggi oleat, memungkinkannya di-label sebagai makanan yang berpotensi mengurangi risiko penyakit jantung ketika digunakan sebagai pengganti lemak jenuh.
Namun, bukti yang mendukung manfaat minyak bunga matahari terhadap kesehatan jantung masih bersifat inconclusive sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Meskipun beberapa bukti mendukung manfaat kesehatan minyak bunga matahari, ada kekhawatiran terkait potensi dampak negatifnya.
Minyak bunga matahari varietas yang bukan tinggi oleat memiliki kandungan asam linoleat, dikenal sebagai omega-6, lebih tinggi. Salah satu varietas yang umum digunakan di Amerika Serikat, yaitu minyak bunga matahari mid-oleat (NuSun) yang mengandung 15–35% asam linoleat.
Meskipun omega-6 merupakan asam lemak esensial, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan peradangan dan masalah kesehatan terkait karena asam linoleat diubah menjadi asam arakidonat yang menghasilkan senyawa inflamasi.
Ketidakseimbangan tersebut dapat menyebabkan dampak kesehatan negatif, seperti ditunjukkan oleh penelitian pada hewan yang mengaitkan asam arakidonat dengan peningkatan penanda peradangan dan sinyal yang mendorong penambahan berat badan dan obesitas.
Dampak negatif lainnya terletak pada pelepasan senyawa berpotensi beracun, seperti aldehida oleh minyak bunga matahari saat dipanaskan berulang kali hingga suhu 180°C yang terjadi dalam proses penggorengan.
Meskipun memiliki titik asap tinggi, menunjukkan kapan mulai berasap dan terurai, minyak bunga matahari menunjukkan titik asap tinggi tidak berhubungan dengan stabilitas di bawah panas.
Dalam penelitian, minyak bunga matahari melepaskan jumlah aldehida tertinggi dibandingkan dengan minyak nabati lain selama teknik penggorengan. Aldehida dapat merusak DNA dan sel, berkontribusi pada kondisi seperti penyakit jantung dan Alzheimer.
Pemaparan panas yang berkepanjangan meningkatkan emisi aldehida. Oleh karena itu, penggunaan minyak bunga matahari dalam metode memasak yang ringan dan dengan suhu rendah, seperti menggoreng, mungkin merupakan opsi yang lebih aman.