<p>Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. / Twitter @bkpm</p>
Industri

Manfaatkan Lahan 3.000 Hektare, Menteri Investasi Niat Bangun Kawasan Industri di Lebak

  • Ada lahan seluas 3.000 hektare di Kawasan Industri Cileles yang siap dipakai untuk dikembangkan dan menarik investor. Lokasi tersebut terletak sekitar 300 meter dari rencana pintu tol Cileles dan 6 kilometer dari rencana pintu tol Bojong.

Industri
Reza Pahlevi

Reza Pahlevi

Author

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia berminat membangun kawasan industri di daerah paling barat pulau Jawa, yaitu Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Ada lahan seluas 3.000 hektare di Kawasan Industri Cileles yang siap dikembangkan untuk menarik investor. Lokasi tersebut terletak sekitar 300 meter dari rencana pintu tol Cileles dan 6 kilometer dari rencana pintu tol Bojong.

“Kami akan buat masterplan pengembangan Kawasan Industri Terpadu di Lebak. Akan didorong seperti KIT Batang. Akses dekat pintu tol Bojong (Serang-Panimbang Fase 2) selesai 2023,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi, dikutip Senin, 10 Mei 2021.

Pengembangan ini merupakan salah satu tugas Kementerian Investasi/BKPM yang tidak hanya memiliki kewajiban untuk memfasilitasi investor yang akan berusaha di Indonesia. Tapi juga mendorong infrastruktur dan fasilitas pendukung investasi.

Bahlil mengatakan, banyaknya kawasan industri di Indonesia akan menambah pilihan bagi investor, serta meningkatkan daya saing Indonesia dibanding negara lain.

“Adanya kawasan industri di sini akan meningkatkan aktivitas ekonomi di wilayah Lebak, menciptakan lapangan pekerjaan, dan memberdayakan pelaku usaha sekitar,” tambahnya.

Di kawasan ini terdapat juga peluang pengembangan proyek percontohan perikanan, terutama ikan patin, menggunakan teknologi. Konsepnya akan memberdayakan masyarakat sekitar dengan sistem plasma inti. Untuk ini, tersedia lahan 12 hektare.

Provinsi Banten berada pada peringkat keempat lokasi tujuan investasi terbesar pada kuartal I-2021 dengan nilai investasi Rp14,8 triliun. Nilai tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp7  triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp7,8 triliun.

Sepanjang periode 2016 hingga kuartal I-2021, realisasi investasi di Kabupaten Lebak sebesar Rp7,5 triliun. Nilai ini berada pada posisi 7 dari 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten.

Pada periode yang sama, tiga besar realisasi investasi di Provinsi Banten berada di Kabupaten Tangerang (Rp87,27 triliun); Kota Cilegon (Rp84,33 triliun); dan Kabupaten Serang (Rp37,99 triliun).(RCS)