Dunia

Mantan Bos Antonov Menghadapi Tuduhan Terkait Kehancuran An-225

  • Kejaksaan Ukraina telah memberi tahu mantan kepala Antonov atas dugaan kejahatan termasuk gagal mengirim pesawat angkut An-225 Mriya sebelum invasi Rusia tahun lalu dan lalai memperbarui polis asuransi.
Dunia
Amirudin Zuhri

Amirudin Zuhri

Author

KYIV-Kejaksaan Ukraina telah memberi tahu mantan kepala Antonov atas dugaan kejahatan termasuk gagal mengirim pesawat angkut An-225 Mriya sebelum invasi Rusia tahun lalu dan lalai memperbarui polis asuransi.

Tuduhan itu muncul lebih dari 13 bulan setelah pasukan Rusia dan Ukraina bertempur di sekitar bandara Hostomel pada jam-jam pembukaan invasi. Selama baku  An-225 hancur bersama dengan beberapa fasilitas milik Antonov di sekitar bandara.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan di saluran media sosial Telegram pada 5 April bahwa Serhiy Bychkov, direktur Antonov  saat itu tidak menyetujui pesanan yang akan menerbangkan An-225 ke Leipzig, Jerman pada minggu-minggu sebelum pertempuran. 

“An-225 dalam kondisi teknis yang layak, yang [akan] memungkinkannya terbang di luar Ukraina pada saat invasi, “kata SBU di Telegram dikutip Aviation Week.

Bychkov juga tidak memperpanjang kontrak asuransi Antonov yang mengakibatkan hilangnya pembayaran kompensasi sebesar US$1,14 juta.

An-225 adalah pesawat transportasi udara terbesar di dunia dan pesawat terbesar kedua di dunia. Hanya Stratolaunch Roc, platform peluncuran kendaraan luar angkasa dan hipersonik, yang lebih besar. Hanya ada satu An-225 yang dibangun.

Antonov membangun An-225 untuk mengangkut pesawat luar angkasa Soviet Buran pada 1980-an. Mriya kemudian dioperasikan sebagai transportasi komersial untuk kargo berukuran besar. Setelah kehancuran pesawat, Antonov telah berkomitmen untuk menyelesaikan perakitan badan pesawat An-225 kedua yang telah dibangun sebagian. Meskipun biaya dan jadwal belum ditetapkan.