<p>Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) Fuad Rizal (Sumber Foto: ANTARA)</p>
Industri

Mantan Dirkeu Garuda Indonesia Nakhodai Konsorsium Jumbo Pelabuhan Patimban

  • Mantan Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk Fuad Rizal ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI).

Industri

Muhamad Arfan Septiawan

JAKARTA – Mantan Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk Fuad Rizal ditunjuk menjadi Direktur Utama (Dirut) PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI). Penunjukan Fuad Rizal terungkap setelah peresmian skema Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) untuk mengelola Pelabuhan Patimban.

Fuad Rizal bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo menandatangani nota kesepahaman kerja sama ini pada Rabu, 17 Maret 2021.

“Pengoperasian Pelabuhan Patimban telah memasuki babak baru yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian KPBU antara Ditjen Hubla dengan Badan Usaha Pelabuhan (BUP) terpilih yaitu PT PPI,” tulis Sekrearis Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Saso dalam keterangan resminya.

Dengan demikian, PT PPI bakal mengambil alih tanggung jawa PT Pelindo III (Persero) dalam melaksanakan pengelolaan Pelabuhan Patimban. Konsorsium PT PPI dalam proyek ii meliputi empat perusahaan, yakni PT Terminal Petikemas Subaya, PT Indika Logistic Support & Service, PT U Connectivity Services, dan PT CTCorp Infrastruktur milik Chairul Tanjung.

Karier “Bersih” Fuad di Garuda

Sementara itu, nama Fuad Rizal awalnya mencuat karena menjadi direksi paling muda di Garuda Indonesia. Fuad menduduki posisi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko emiten berkode GIAA ini saat umurnya kala itu masih 40 tahun pada 2018 silam.

Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1995 ini kemudian sempat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Garuda usai Menteri Badan usaha Milik Negara (BUMN) mencopot Ari Askhara akibat kasus penyelendupan Motor Harley pada Desember 2019.

Fuad tidak terindikasi terseret dalam pusaran kasus penyelundupan karena tidak ikut dalam penerbangan bersama Ari Askhara kala itu. Hal ini pula yang menjadi alasan di balik penunjukannya sebagai Plt Dirut Garuda Indonesia.

Pada akhir 2019, harta kekayaan yang dilaporkan Fuad Rizal mencapai Rp2 miliar dengan total aset mencapai Rp1,9 miliar.

Fuad menduduki posisi sementara ini hingga 22 Januari 2020 setelah Irfan Setiaputra resmi menjadi Dirut baru perusahaan pelat merah ini. Karier Fuad tetap stabil sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko di tengah rombakan besar direksi Garuda Indonesia di era Irfan Setiaputra.

Fuad menjadi satu-satunya anggota direksi di era Ari Askhara yang melanjutkan jabatannya. Sementara empat anggota direksi lainnya, yakni Direktur Operasi Bambang Adisurya, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar dicopot dari jabatannya.

Setelah itu, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) memutuskan mencopot Fuad Rizal dari jabatanya pada 20 November 2020. Komisaris Utama Garuda Indonesia kala itu, Triawan Munaf, menyebut pencopotan Fuad Rizal merupakan permintaan dari pemegang saham.

Pada 2021, dirinya kini dipercaya memimpin konsorsium besar di Pelabuhan Patimban. Fuad Rizal pun harus banting setir dari industri perhubungan udara ke perhubungan laut.

Namun, siapa yang menyangka kalau karier gemilang Fuad Rizal justru berawal dari dunia perbankan? Sebelum masuk ke dunia penerbangan, Fuad Rizal sempat malang melintang di dunia perbankan sebagai Asisten Vice President (AVP) di PT Bank Cimb Niaga (Persero) Tbk sejak 2007 hingga 2010.

Bank terbesar keempat Australia, ANZ Bank menjadi pelabuhan karier selanjutnya Fuad Rizal. Fuad menempati posisi Direktur Asosasi ANZ hingga 2011. Bank Standard Chartered kemudian merekrut Fuad Rizal untuk menempati posisi yang sama hingga 2015.