<p>Komisaris Utama PT Intermedia Capital Tbk. Anindya Novyan Bakrie mengumumkan Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya yang didaulat menjadi Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk. sebagai perusahaan media ANTV. / Facebook @bakrie.anindya</p>
Industri

Mantan Menpar Arief Yahya Gantikan Erick Thohir Jadi Bos di Grup Bakrie

  • Perusahaan media milik Grup Bakrie, PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) telah mengangkat direktur utama baru, yaitu Arief Yahya.

Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Perusahaan media ANTV milik Grup Bakrie, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) telah mengangkat direktur utama baru, yaitu Arief Yahya.

Dia menggantikan posisi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang sebelumnya menempati pucuk pimpinan ANTV. Keputusan ini diambil melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Visi Media Asia Tbk. (VIVA) dan anak usahanya, PT Intermedia Capital Tbk. (MDIA) beberapa waktu lalu.

Arief Yahya bukanlah sosok asing lantaran sebelumnya pernah menjabat sebagai Menteri Pariwisata di era Joko Widodo-Jusuf Kalla. Selain itu, ia juga pernah menduduki jabatan strategis di salah satu BUMN, yaitu Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. alias Telkom.

Kabar ini disampaikan oleh Komisaris Utama Intermedia Capital sekaligus Chief Executive Officer & President Director PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR), Anindya Novyan Bakrie melalui akun Linkedin miliknya. BNBR sendiri merupakan induk bisnis Grup Bakrie yang membawahi beberapa anak perusahaan lewat PT Bakrie Global Ventura, salah satunya MDIA yang merupakan anak usaha VIVA.

“Kami mengucapkan selamat datang untuk Pak Arief Yahya, mantan Menteri Pariwisata dan CEO PT Telkom Tbk., yang bergabung sebagai Dirut MDIA,” ujar Anindya, Kamis 20 Agustus 2020.

Selain itu, Anindya juga mengapresiasi kinerja perusahaan media ini karena berhasil meraup laba meskipun diterpa pandemi. Ia menyampaikan bahwa MDIA telah mendapatkan laba bersih sebesar Rp64,5 miliar. Capaian ini cukup baik dibandingkan tahun sebelumnya yang minus hingga Rp140,6 miliar.

“Alhamdulillah kinerja selama ini baik walau 2019 apalagi 2020 banyak sekali tantangan,” imbuhnya.

Terakhir, putra sulung dari konglomerat dan politikus Aburizal Bakrie ini berharap, baik VIVA maupun MDIA ke depannya agar siap bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. “Agar kami tidak hanya bertahan, namun juga menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Mohon doa dan dukungannya,” pungkasnya.

Mantan Menteri Pariwisata Arief Yahya didaulat menjadi Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk. / Facebook @bakrie.anindya

Profil Arief Yahya

Selama 28 tahun berkarier di Telkom dengan tekun dan profesioanal, Arief Yahya diminta Presiden Jokowi menjadi menteri.

Pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 2 Maret 1961 ini adalah anak dari H. Said Suhadi dan Hj. Siti Badriya. Bapaknya seorang pedagang dan ibunya ibu rumah tangga yang aktif di organisasi keagamaan.

Arief berasal dari keluarga sederhana dan banyak belajar tentang filosofi hidup dari ibunya. Tekun dan sederhana itulah pesan yang selalu diingat oleh Arief dari ibunya. Pesan ibunya telah dia kerjakan saat menempuh sekolah hingga dunia kerja.

Berkat ketekunannya belajar di sekolah menengah, pada usia 18 tahun, ia berhasil masuk ke Institut Teknologi Bandung (ITB) dan berhasil menggondol gelar insinyur dari jurusan Teknik Elektro ITB dengan hasil sangat memuaskan.

Tak sulit bagi Arief untuk masuk Telkom, perusahaan besar pelat merah di bidang telekomunikasi. Lulus seleksi dan dia menjadi karyawan Telkom. Arief memulai kariernya di Telkom pada tahun 1986, dalam usia 25 tahun.

Dengan modal keahlian dan ketekunannya, ia menjadi salah satu karyawan terbaik yang boleh mengikuti program beasiswa Master Telematika di Surrey University, Inggris.

Karier profesionalnya di Telkom terus berkembang. Berbagai jabatan di Telkom diraihnya. Mulai dari kepala kantor daerah telekomunikasi (kandatel), kepala Divisi regional (Kadivre), Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia, hingga menjadi nomor satu dengan jabatan Direktur Utama PT Telkom 2012-2017.

Banyak prestasi dan penghargaan yang diraih oleh Arief. Dia bisa memberikan warna baru pada Telkom dengan keberhasilanya pada pelayanan dan pemasaran. Alhasil, dia diganjar Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono sebagai penerima Satyalencana Pembangunan atas keberhasilan dalam Peningkatan Pelayanan Prima di Kalimantan dan Jawa Timur.

Arief juga masuk dalam daftar 25 Business Future Leader, Economic Challenge Award 2012 kategori Industri Telekomunikasi, dan sebagai The CEO BUMN Inovatif Terbaik 2012.

Selama 28 tahun berkarier di Telkom dengan nilai tekun dan profesioanal mengantarkanya ke posisi yang lebih tinggi lagi.

Presiden Joko Widodo memintanya menjadi Menteri Pariwisata dalam Kabinet Kerja 2014-2019. Meski bukan bidangnya, dia tetap dianggap mampu mengelola dunia pariwisata karena dia salah satu menteri yang berasal dari profesional.

Pendidikan

SMA di Banyuwangi 1976
Teknik Elektro di Institut Teknologi Bandung 1979
Elematics (Software & Telecommunications) di Universitas Surrey, Inggris
Program doktoral Universitas Padjadjaran

Karier

Karyawan Telkom Indonesia, 1986
Senior Manager Niaga Divisi Regional II,1999 – 2001
General Manager Kandatel Jakarta Barat, 2002 – 2003
Kepala Divisi Regional VI Kalimantan, 2003 – 2004
Kepala Divisi Regional V Jawa Timur, 2004 – 2005
Direktur Enterprise dan Wholesale Telkom Indonesia, 2005
Direktur Utama PT Telkom Indonesia, 2012-2014.
Menteri Pariwisata, 2014-2019

Penghargaan

The Best Kandatel (Kantor Daerah Telekomunikasi), Pemasaran telepon terbaik Telkom Jakarta
Kepala Divisi Regional (Kadivre) Terbaik The Best Sponsor
Telkom Kalimantan. Kadivre Terbaik, Penghargaan Management War Room terbaik 2003.
The Best Jalur Komando Award, Panglima Daerah VI Kalimantan. Divre Terbaik, Rocky of The Year 2003, Untuk Management Flexi, DIVRE VI Kalimantan. (SKO)