Mantan PM Jepang Dorong Solidaritas Pertahanan untuk Taiwan
- Mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso mendorong negaranya melindungi Taiwan jika terjadi serangan di tengah kondisi keamanan yang semakin tegang di Selat Taiwan.
Dunia
JAKARTA - Mantan Perdana Menteri Jepang Taro Aso mendorong negaranya melindungi Taiwan jika terjadi serangan di tengah kondisi keamanan yang semakin tegang di Selat Taiwan. Taro juga mendorong Amerika Serikat (AS) dan negara lain melakukan hal serupa.
Menurut dia, perlu ada tekad yang kuat untuk menjaga solidaritas pertahanan untuk Taiwan. “Yang paling penting saat ini ialah memastikan bahwa tidak terjadi perang di Selat Taiwan,” ujar Aso dalam pidato di Taipei, dikutip Selasa 8 Agustus 2023.
Taro yang juga Wakil Presiden Partai Demokrat Liberal Pemerintah Jepang meyakini saat inilah waktunya bagi Jepang, AS, Taiwan dan negara lain memiliki pandangan yang sama. “Hal ini untuk menerapkan daya tangkal yang sangat kuat. Ini tekad untuk berjuang,” ujarnya.
- Menguak Pandangan Remaja terhadap Karier di Pulau Untung Jawa
- Riset: ASEAN Jadi Kawasan dengan Peluang Ekonomi Terbaik
- Inilah Aturan yang Bikin Freeport Mau Gugat Pemerintah
Ia menyebut peragaan tekad yang tegas untuk melindungi Taiwan merupakan bentuk strategi pencegahan. Meskipun ia tidak menyebutkan China sebagai pihak yang berpotensi menyerang, dia mengungkapkan pentingnya bagi Jepang sebagai tetangga Taiwan dan negara-negara lain yang memegang teguh prinsip tatanan internasional.
Hal ituuntuk mengkomunikasikan pesan kepada China dan komunitas internasional secara keseluruhan. Aso adalah pejabat politik Jepang dengan jabatan tertinggi yang mengunjungi Taiwan sejak tahun 1972.
China memandang Taiwan, yang dikelola secara demokratis, sebagai bagian dari wilayahnya. Mereka tidak pernah menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasai pulau tersebut. Pemerintah Taiwan dengan tegas menolak klaim kedaulatan China.
Hidup Berdampingan
Ketika berbicara di hadapan Aso dalam forum yang sama, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen menyatakan pemerintahannya berkomitmen meningkatkan pertahanannya. Taiwan juga tidak meremehkan pentingnya dukungan dari rekan mitra keamanannya.
“Meskipun kami tidak mencari konfrontasi militer dan berharap untuk hidup berdampingan secara damai, stabil, dan saling menguntungkan dengan tetangga-tetangga kami, Taiwan selalu siap untuk mempertahankan demokrasi dan gaya hidup kami,” katanya.
Situasi yang tegang seputar Taiwan telah menjadi faktor yang turut berpengaruh pada keputusan Jepang, sekutu dekat AS, untuk meningkatkan anggaran pertahanannya. Pada tahun 2021, Aso yang saat itu menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, mengungkapkan setiap kemungkinan invasi China ke Taiwan dianggap sebagai “ancaman terhadap eksistensi Jepang”.
Dia menyatakan Jepang serta AS akan bersatu untuk mempertahankan Taiwan apabila kejadian semacam itu terjadi. Komentar tersebut membuat marah China, yang mengatakan bahwa pernyataan tersebut “merusak dasar politik hubungan China-Jepang.”