Mantap! Banyuwangi Raih Pengendalian Inflasi Terbaik Se-Jawa Bali 4 Kali Berturut-turut
- Banyuwangi berhasil mempertahankan gelar sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Nasional & Dunia
JAKARTA - Program pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuwangi kembali mendapat penghargaan dari pemerintah pusat. Presiden RI Joko Widodo memberikan penghargaan ini kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara pada Kamis, 31 Agustus 2023.
Banyuwangi berhasil mempertahankan gelar sebagai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali. Dengan demikian, ini adalah tahun keempat berturut-turut Banyuwangi meraih penghargaan TPID Terbaik sejak tahun 2019.
Forum ini juga turut dihadiri oleh semua Menteri dalam Kabinet Indonesia Maju dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
- Literasi Kripto di Indonesia Masih Rendah, Jauh Tertinggal dari Nigeria
- Penuhi Seluruh Aspek ESG, Alfamart (AMRT) Terima Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023
- Prudential Raih Penghargaan TrenAsia ESG Award 2023 Predikat Sustainability Insurance
“Alhamdulillah, hari ini di Istana Negara, kami menerima penghargaan yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Ini tentu mendorong semua elemen di Banyuwangi untuk terus kompak melakukan pengendalian inflasi secara lebih baik lagi, agar daya beli masyarakat selalu terjaga,” ujar Ipuk, seperti dilansir TrenAsia.com Senin, 4 September 2023.
Bupati Ipuk mengatakan bahwa dengan adanya dukungan banyak pihak, inflasi dapat terjaga dengan baik. Ipuk juga memastikan untuk terus berkoordinasi dengan BI sebagai otoritas moneter yang terkait dengan pengendalian inflasi. Menurutnya, BI memiliki concern yang kuat dan detail ke Pemda-pemda untuk mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Jokowi.
Program-program yang Dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
Salah satu program yang dilakukan oleh Pemkab. Banyuwangi adalah menjamin ketersediaan bahan pangan melalui intervensi kepada petani hingga perbaikan jalan yang menjadi akses distribusi hasil pertanian. Stimulus diberikan kepada petani, seperti bantuan bibit, pupuk organik, serta pendampingan lapangan.
Banyuwangi juga melakukan inovasi menumbuhkan generasi baru pertanian melalui digitalisasi. Di antaranya melalui program “Jagoan Tani” yang menggodok ribuan anak muda menjadi pengusaha muda pertanian yang tangguh. Menurut Ipuk, hal itu akan bermanfaat untuk mendukung peningkatan kesejahteraan petani, produktivitas untuk menjamin pasokan sekaligus menjaga stabilitas harga. Ia juga optimis dengan digitalisasi yang digerakkan anak-anak muda sesuai arahan Presiden, maka sektor pertanian bisa memiliki daya saing.
Sedangkan untuk memastikan kelancaran jalur distribusi produk pangan, Banyuwangi secara berkelanjutan melakukan perbaikan infrastruktur jalan. Pada 2023, Pemkab Banyuwangi melakukan pembangunan dan perbaikan jalan sepanjang 222,139 km serta pembangunan 26 jembatan di sejumlah wilayah.
Usai pandemi, Pemkab. Banyuwangi fokus untuk membangun jalan poros antar kecamatan, termasuk melakukan pavingisasi di banyak jalan desa sampai dusun. Hal ini dilakukan untuk memperlancar jalur distribusi pangan.
Terkait dengan pidato Presiden Jokowi yang menyinggung keterbatasan stok beras, Ipuk menyampaikan kesiapan Banyuwangi untuk ditugaskan sebagai sentra beras nasional, termasuk dengan pengembangan beras organik. Produksi beras Banyuwangi terus surplus, berkisar 325.000 ton per tahun.
- Resensi Buku Walden or, Life In The Woods: Kisah nyata Pengusaha yang Hidup di Hutan dan Terapkan Frugal Living
- Memahami Apa itu Big Bang, Teori Asal Mula Penciptaan Alam
- Mengungkap Misteri Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari
Tingkat inflasi di Banyuwangi pada Juli 2023 tercatat yang terendah se-Jatim sebesar 0,04%, lebih rendah dari Jawa Timur (0,15%) dan nasional (0,21%). Angka ini terus melandai dan menjadi yang terendah di Banyuwangi dalam 7 bulan pertama 2023. Sedangkan inflasi Year on Year (YoY) Banyuwangi sebesar 3,32% lebih rendah dari Jawa Timur (4,11%) dan hampir mendekati Nasional sebesar 3,08%.