Mantap! Bos BRI Janjikan Bagi Dividen 70 Persen dari Laba Bersih 2023
- Laba bersih Bank BRI tahun 2023 diproyeksikan naik menjadi Rp55 triliun.
Perbankan
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menargetkan pembagian dividen pada tahun buku 2023 sebesar minimal 70% dari laba bersih yang diproyeksikan mencapai Rp55 triliun. Dengan demikian BRI akan membagikan dividen paling sedikit senilai Rp38,5 triliun.
Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan keputusan ini didasarkan pada rasio kecukupan modal (capital adequzcy ratio/CAR) BRI yang mencapai 27,47%, serta komitmen untuk membagi dividen selama 5 tahun ke depan.
Sunarso menjelaskan bahwa pada tahun sebelumnya, laba BRI sebesar Rp51,4 triliun, yang kemudian dibagi sebagai dividen sebesar 85%.
- Seminar Internasional Economix FEB UI Digelar, Masa Depan Rantai Nilai dan Transisi Hijau Jadi Fokus Utama
- Duta Pertiwi (DUTI) Catat Laba Bersih Rp915 Miliar
- Saham Janu Putra (AYAM) jadi Efek Syariah, Ini Rincian Alokasi Dana IPO
Dari jumlah tersebut, Rp43 triliun diberikan sebagai dividen dengan Rp23 triliun dibayarkan ke negara, termasuk Rp12 triliun sebagai pajak, dan Rp20 triliun diberikan kepada pemegang saham publik untuk kinerja tahun 2022.
Dengan proyeksi laba BRI yang naik menjadi Rp55 triliun untuk tahun 2023, Sunarso menegaskan komitmen perseroan untuk membagi dividen minimal 70%.
"Mudah-mudahan laba kita mencapai Rp55 triliun dan minimal 70% dari laba bersih kita bagikan sebagai dividen,” ujar Sunarso dalam public expose yang ditayangkan secara virtual, Kamis, 30 November 2023.
- Lee Dayeon Aktivis K Pop Tembus Daftar BBC 100 Women, Menginspirasi Aksi Iklim Global
- Musim 1 The Escape of The Seven Berakhir, Apa Yang Akan Terjadi di Season Kedua?
- Hartono Bersaudara Cuan Rp2,88 Triliun dari Dividen Interim BCA
Optimisme BRI dilatarbelakangi oleh kinerja perseroan yang tercatat positifi pada catatan akhir kuartal III-2023.
Pada periode tersebut, BRI berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 9,93% year-on-year (yoy), mencapai Rp1.851,97 triliun.
Pertumbuhan ini juga diikuti dengan peningkatan laba sebesar Rp44,21 triliun atau 12,47% yoy dalam 9 bulan.
Dalam konteks intermediasi, BRI menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 10-12% yoy di tahun 2023. Hingga September 2023, penyaluran kredit BRI sudah tercatat tumbuh 12,53% yoy menjadi Rp1,25 kuadriliun.
Penyaluran kredit untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga mencatat pertumbuhan signifikan sebesar 11,01%, mencapai Rp1.038,90 triliun, yang menyumbang 83,06% dari total kredit BRI.
Dalam upaya pertumbuhan berkelanjutan, BRI menekankan dua strategi: menaikkan kelas nasabah eksisting melalui program pemberdayaan dan pendampingan, serta mencari pertumbuhan baru dengan menyasar segmen ultra mikro melalui Holding Ultra Mikro bersama PNM dan Pegadaian.
Holding Ultra Mikro, setelah dua tahun terbentuk, mengalami pertumbuhan luar biasa dengan lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam dan outstanding kredit mencapai Rp614,9 triliun.