Mantap! Erick Thohir Ingin BUMN Bangun Kawasan Farmasi Hingga Pabrik Paracetamol
Kawasan kesehatan ini kalau jadi, potensi market-nya luar biasa. Jadi masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri
Industri
JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan akan segera membangun kawasan kesehatan di dalam negeri. Hal ini sebagai upaya untuk menunjang industri farmasi Tanah Air.
Menurutnya, peluang pasar industri kesehatan di Indonesia sangat besar. Sedangkan, Erick bilang selama ini banyak sekali masyarakat yang memilih pengobatan di luar negeri.
“Kawasan kesehatan ini kalau jadi, potensi market-nya luar biasa. Jadi masyarakat tidak perlu jauh-jauh berobat ke luar negeri, ada di Indonesia semua,” ujarnya dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu 16 September 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Terkait hal tersebut, ia juga berencana mengundang para ahli dan dokter untuk melakukan kerja sama dalam mengembangkan kawasan kesehatan tersebut. Selain itu, mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf ini bakal mengundang investor demi mewujudkan rencananya.
“Kita buka partnership dengan siapapun, baik foreign investment dan lokal karena kita ada market besar,” tutur Erick.
Pabrik Paracetamol
Selain itu, pria yang juga pernah menjabat Presiden klub Inter Milan ini berencana membangun pabrik paracetamol melalui BUMN sektor farmasi. Wacana tersebut keluar karena menurut Erick selama ini paracetamol masih harus diimpor guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
“Kita akan bangun pabrik paracetamol yang selama ini diimpor,” tutur adik Garibaldi ‘Boy’ Thohir ini.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rencana pembangunan pabrik tersebut merupakan salah satu bagian dari program konsolidasi BUMN klaster kesehatan. Nantinya, salah satu BUMN farmasi akan difokuskan untuk menekan impor obat.
Sebagai catatan, BUMN memiliki perusahaan yang bergerak di sektor farmasi. BUMN itu adalah PT Bio Farma (Persero), emiten PT Indofarma (Persero) Tbk (INAF), dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF).
“Kita gabungkan Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma. Kimia Farma akan fokus untuk kimia dan menekan impor obat-obatan,” tegasnya. (SKO)