Mantap! Fact Check Explorer dari Google Kini Bisa Digunakan untuk Cek Foto
- Simak penjelasan mengenai fitur baru dari Google Fact Check Explorer di mana pengguna dapat memeriksa suatu informasi melalui input foto atau gambar.
Tekno
JAKARTA - Google baru saja memperkenalkan pembaruan baru untuk fitur Fact Check Explorer. Fitur yang pertama kali diumumkan di Global Fact 10 ini akan meningkatkan sumber daya Google bagi peneliti, pemeriksa fakta, jurnalis, dan orang-orang yang ingin melakukan verifikasi informasi secara mandiri.
Alat Fact Check Explorer kini dapat memeriksa fakta dari input foto atau gambar. Menanggapi feedback dari fact check atau pemeriksa fakta, versi beta global dari fitur ini telah diperkenalkan yang memungkinkan pengguna untuk mencari gambar yang sebelumnya telah diperiksa faktanya.
Pengguna juga dapat dengan cepat memeriksa apakah suatu gambar telah diperiksa faktanya sebelumnya dengan mengunggah atau membagikan tautannya. Seolah tidak cukup sampai di situ, Google juga memberikan fitur baru untuk membantu memerangi penyalahgunaan dan manipulasi gambar.
Fitur ini tersedia dalam versi beta yang akan menawarkan konteks dan timeline untuk gambar, membantu pemeriksa fakta dalam memverifikasi keasliannya.
- Data PMI Manufaktur AS Melambat, Nilai Kurs Rupiah Ditutup Menguat 35 Poin
- Warga Jakarta Hobi Utang Pinjol, Nilainya Tembus Rp10 Triliun
- RUU Kesehatan: Akademikus Desak Sosialisasi Sebelum Ketok Palu
Dengan menggunakan Fact Check Explorer, pengguna dapat dengan mudah merujuk dan melacak perkembangan topik yang terkait dengan suatu foto atau gambar tertentu dari waktu ke waktu. Fitur ini juga dirancang untuk mempercepat proses pengecekan fakta di redaksi di seluruh dunia.
Mulai 30 Juni 2023 lalu, versi beta global dari alat Fact Check Explorer akan tersedia yang memungkinkan pengguna untuk mencari berdasarkan gambar dan teks. Untuk berpartisipasi dalam uji beta, cukup isi formulir pendaftaran di Fact Check Explorer. Anda yang tertarik juga dapat bergabung dengan daftar tunggu.
Seperti yang dikutip dari laman Gadgets Now pada Selasa, 4 Juli 2023 Google dan YouTube menghibahkan $13,2 juta kepada International Fact-Checking Network (IFCN) tahun lalu untuk membentuk Global Fact Check Fund.
Ini adalah hibah terbesar yang diberikan Google dan YouTube untuk pemeriksaan fakta, yang dapat mendukung upaya mereka sebelumnya untuk memerangi informasi yang salah. IFCN akan mengelola dana tersebut, dan penerima gelombang pertama telah diumumkan.
Lebih dari 35 organisasi pemeriksa fakta dari 45 negara akan menerima pendanaan pada putaran pertama. Komunitas pemeriksa fakta bakal memiliki peran penting tidak hanya dalam memverifikasi kesalahan dan disinformasi yang berbahaya, tetapi juga dalam memberdayakan individu dengan alat untuk mengevaluasi sumber, cerita, dan gambar untuk diri mereka sendiri.
"Fitur ini hanyalah salah satu cara untuk memerangi kesalahan informasi,” kata Mevan Babakar, News and Information Credibility Lead dan Avneesh Sud, Software Engineer Google, seperti yang dikutip dari laman Gadgets Now pada Selasa, 4 Juli 2023. Google juga mendukung upaya tersebut dengan mengembangkan alat dan sumber daya untuk membantu pengguna menilai suatu informasi secara online.
Tidak hanya itu, mereka juga berdedikasi untuk membantu pengguna mengidentifikasi informasi yang salah secara online, mendukung pemeriksaan fakta, dan melakukannya untuk jangka panjang.
- 6 Strategi Mengatur Keuangan Keluarga dengan Bijak
- Impresif! Simak Komitmen Pertamina Hulu Energi (PHE) dalam Penerapan ESG
- Komitmen ESG, Elnusa Konsisten Tekan Emisi Karbon Lewat Penghijauan
Itu tadi penjelasan mengenai fitur baru dari Google Fact Check Explorer di mana pengguna dapat memeriksa suatu informasi melalui input foto atau gambar. Apakah Anda tertarik untuk menggunakannya?