Mantap, Grab akan Daur Ulang Ponsel di Indonesia
Industri

Mantap, Grab akan Daur Ulang Ponsel di Indonesia

  • JAKARTA – Pada perhelatan World Economic Forum (WEF) 2020 di Swiss, pihak Grab menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang daur ulang ponsel. “Daur ulang ponsel ini nantinya akan menghasilkan produk telpon genggam yang lebih terjangkau. Hal ini untuk meningkatkan potensi ekonomi digital di Indonesia,” kata President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata Senin (27/01), .” […]

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – Pada perhelatan World Economic Forum (WEF) 2020 di Swiss, pihak Grab menyampaikan keinginannya untuk berinvestasi di Indonesia dalam bidang daur ulang ponsel.

“Daur ulang ponsel ini nantinya akan menghasilkan produk telpon genggam yang lebih terjangkau. Hal ini untuk meningkatkan potensi ekonomi digital di Indonesia,” kata President Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata Senin (27/01), .”

Dari pihak regulator, Menteri Perindustrian (Kemenperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Grab terkait hal ini. Ia pun menyambut baik dan berharap Grab mampu mendukung perkembangan industri 4.0.

Prospek daur ulang ponsel tidak hanya berdampak baik bagi perekonomian, tetapi juga lingkungan hidup. Dalam industri ponsel genggam, Nokia sebagai salah satu produsen yang berkomitmen untuk menjalankan program daur ulang bertajuk Give and Grow sejak 2011.

Dalam proses daur ulang, Nokia bekerja sama dengan TES-AMM, sebuah penyedia jasa global dalam pengelolaan daur ulang perangkat ponsel. Teknisnya, komponen ponsel akan dipisahkan dan diolah menjadi bahan tersendiri.

“Perangkat ponsel buatan Nokia hampir 100 persen bisa didaur ulang. Sebagai upaya ramah lingkungan, kami juga memperkecil bungkus ponsel,” kata Bob McDougall, Country Manager Nokia Indonesia.

Menurut data  The World Counts, 13 ton sampah berbahaya seperti barang elektronik, limbah baterai, limbah kimia, dan sebagainya terbuang setiap detiknya.

“Sampah berbahaya adalah sampah yang berpotensi menganggu kesehatan publik atau lingkungan hidup karena racun, infeksi, radioaktif, atau sifat mudah terbakar yang dimilikinya,” tulis The Worl Counts dalam lama resminya.

Besarnya dampak negatif dari sampah ponsel, membuat beberapa perusahaan besar mulai berinovasi dalam memecakan masalah ini.

Pada 2016, Apple, Inc menciptakan robot daur ulang bernama Liam yang mampu menghancurkan iPhone menjadi beberapa bagian hanya dalam 11 detik. Selain itu, Syms Recycling Solution, asal Belanda membuat skema produksi ponsel dari komponen bekas seperti yang dilakukan Nokia.