Mantap! January Effect Bikin Rupiah Perkasa Tembus Rp13.895 per dolar AS
Merujuk data Bloomberg, rupiah di pasar spot berada di level Rp13.895 per dolar AS atau menguat 1,1% sebesar 155 basis poin (bps) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Industri
JAKARTA – Awal 2021 tampaknya jadi berkah buat perdagangan rupiah hari ini, Senin, 4 Januari 2020. Hingga sore ini, nilai tukar rupiah terpantau menguat bahkan bergerak di bawah Rp14.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Merujuk data Bloomberg, rupiah di pasar spot berada di level Rp13.895 per dolar AS atau menguat 1,1% sebesar 155 basis poin (bps) dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.
Adapun kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp13.903 per dolar AS, menguat dari Rp14.100 per dolar AS pada penutupan akhir 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menyebut, berbagai sentimen positif datang dari eksternal sehingga menyebabkan rupiah menguat dan sebaliknya, dolar mengalami pelemahan.
Beberapa di antaranya ada ekspektasi stimulus lanjutan AS, tercapainya kesepakatan Brexit, dan mulai gencarnya vaksinasi COVID-19 di negara-negara dunia.
“Sentimen tersebut mendorong minat pelaku pasar terhadap aset berisiko sehingga rupiah bisa menguat,” kata dia kepada TrenAsia.com.
Sementara sentimen dari dalam negeri, lanjutnya, dipengaruhi oleh kabar baik di sektor manufaktur. Diketahui, survei terbaru HIS Markit menunjukkan, Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia per Desember 2020 naik ke posisi 51,3.
Artinya, dua bulan terakhir sebelum tutup tahun, manufaktur Indonesia terus mempertahankan posisi di level ekspansi di atas 50,0. Pada November 2020, PMI Manufaktur berhasil menembus level 50,6.
Ariston pun memperkirakan, tren positif ini memiliki peluang untuk berlanjut. Ia menilai, resistance rupiah ada di kisaran Rp 14.000 per dolar AS. Sementara untuk batas support, rupiah diprediksi akan menguat di level Rp13.800 per dolar AS. (SKO)